Kupang (ANTARA News) - Masyarakat Nusa Tenggara Timur diminta untuk tidak terprovokasi dengan pernyataan dan ancaman Yayasan New7Wonders terkait penangguhan keikutsertaan Komodo dalam vote tujuh keajaiban dunia, karena akan merugikan diri sendiri dan upaya pengembangan pariwisata di daerah ini.
Kepala Dinas Pariwisata Seni dan Budaya NTT Abraham Klakik, di Kupang, Minggu, mengatakan nasib keikutsertaan satwa Komodo saat ini dalam proses perundingan pemerintah pusat dan pihak penyelenggara terkait kewajiban Indonesia membayar sejumlah uang untuk kegiatan pengumuman di Jakarta November 2011.
Menurut dia, sikap lembaga penyelenggara ini disadari atau tidak telah melukai hati rakyat NTT khususnya dan umumnya Indonesia bahkan internasional, terutama mereka yang telah memberikan suara untuk mendukung Komodo.
"Namun dibalik kekecewaan tersebut, ada banyak hikmah dan manfaat bagi biawak raksasa itu sebagai finalis 7 Keajaiban Dunia atau sebagai icon satwa langkah itu. Apalagi ancaman pencoretan Komodo sebagai finalis 7 keajaiban dunia itu hanya karena persoalan komitmen yang kental dengan bisnis," katanya.
Ia mengatakan saat pemerintah pusat tengah mempersiapkan beberapa langkah untuk menyikapi pihak penyelenggara apabila secara sepihak mencoret Komodo dalam ajang bergengsi itu hanya karena permintaan uang mencapai Rp1 triliun tidak dipenuhi Indonesia.
"Salah satu langkah yang akan kemungkinan besar akan ditempuh adalah membawa masalah itu ke Mahkamah Internasional untuk diselesaikan secara hukum, karena dinilai telah merugikan pihak lain dengan cara-cara melwan hukum," katanya.
Ia mengatakan pemerintah NTT berpendapat sebagai lembaga yang memiliki kapabilitas internasional, semestinya yayasan new7wonders memiliki kredibilitas yang harus dijamin.
"Kalau eliminir secara sepihak, harus ada kejelasannya. Jangan karena alasan teknis, lalu di eliminir. Vote Komodo ini kan dilakukan masyarakat internasional, jangan sampai karena kepentingan lembaga tidak dipenuhi lalu dieliminir sepihak," katanya mengutip Gubernur NTT Frans Lebu Raya, ketika melaporkan sikap Yayasan ini terhadap Komodo.
Gubernur Lebu Raya katanya, pada kesempatan itu mengatakan dirinya mendapat informasi kalau ancaman ini terkait dengan biaya karena itu Frans menengarai ada unsur bisnis dalam penyelenggaran vote ini. Karena itu, Frans mengatakan, jika Komodo benar-benar di coret, bagi NTT tidak menjadi masalah, sebab itu akan membuat Komodo makin terkenal kemana-mana.
"Bagi NTT, dengan cara ini tidak masalah, Komodo akan makin terkenal. Orang akan makin penasaran dan bertanya-tanya mengapa di coret? Disitu orang makin banyak datang ke Komodo," katanya.
Karena itu, sebagai pemerintah, tugas yang harus dibuat adalah menyiapkan infrastruktur yang baik, dan mendorong swasta untuk mendukung pengembangan pariwisata dengan menyiapkan akomodasi yang baik," katanya. (T.B017/M019)
Berita Terkait
Polisi: Tujuh orang tewas akibat kebakaran ruko Mampang ditemukan dalam satu ruangan
Jumat, 19 April 2024 7:53 Wib
Densus 88 tangkap tujuh orang terduga anggota kelompok teroris JI di Sulteng
Kamis, 18 April 2024 10:01 Wib
Liga Inggris - Man City teratas klasemen, Man United posisi tujuh
Minggu, 14 April 2024 10:43 Wib
Liga Inggris - Pep : Man City tak boleh kehilangan poin di tujuh laga sisa
Sabtu, 13 April 2024 5:34 Wib
Tujuh orang tewas akibat kecelakaan bus di Tol Semarang-Batang
Kamis, 11 April 2024 13:43 Wib
Polres Majene Sulbar bangun tujuh pos pengamanan operasi ketupat
Jumat, 29 Maret 2024 22:24 Wib
Menteri Erick Thohir lebur tujuh BUMN Karya menjadi tiga perusahaan
Selasa, 19 Maret 2024 19:26 Wib
Liga Jerman - Bayern Muenchen pangkas ketertinggalan dari Leverkusen jadi tujuh poin
Minggu, 17 Maret 2024 8:30 Wib