Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Mamuju Junda Maulana di Mamuju, Sabtu, mengatakan angka pengangguran di Kabupaten Mamuju pada 2005 sekitar 15.89 persen menurun menjadi sekitar lima persen pada 2011 akibat tumbuhnya sektor riil.
"Sektor pertanian di Mamuju paling banyak menyerap tenaga kerja sekitar 63 persen dari seluruh angkatan kerja di Mamuju yang jumlahnya lebih dari separuh penduduk," katanya.
Sementara sektor jasa berada pada posisi kedua sekitar 28,17 persen, industri berada di posisi ketiga dengan menyerap angkatan kerja sekitar 8,02 persen.
Ia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Mamuju akan berupaya menurunkan angka pengangguran hingga menjadi tiga persen pada 2015.
"Pemerintah di Mamuju akan terus berupaya menekan angka pengangguran tersebut sehingga jumlahnya terus menurun dari tahun ke tahun dengan mengandalkan investasi sebagai sektor yang juga dapat menyerap tenaga kerja," katanya.
Ia mengatakan, sektor pertambangan dan pertanian akan menjadi andalan pemerintah di Mamuju dalam menyerap investasi yang diharapkan dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak.
Menurut dia, untuk mencapai target menurunkan angka pengangguran di Mamuju, kinerja aparat pemerintah dan masyarakat harus terus ditingkatkan.
"Masyarakat jangan hanya menunggu menjadi pegawai negeri sipil (PNS) tetapi harus proaktif menciptakan lapangan kerja karena potensi membuka lapangan kerja di bidang pertanian cukup besar apalagi industri kakao akan segera dibangun," katanya.
Ia mengatakan, apabila pemerintah dan masyarakat meningkatkan kinerjanya, selain akan menurunkan angka pengangguran, percepatan pembangunan ekonomi daerah juga dapat dicapai. (T.KR-MFH/E005)