"Kondisi perekonomian di Sulbar pada tahun 2011 rata-rata tumbuh positif. Data ini berdasarkan hasil rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Sulbar,"kata Kepala Biro Humas dan Protokoler Pemprov Sulbar, H.Rasyid Tumpang di Mamuju, Minggu.
Menurutnya, nyaris seluruh sektor ekonomi di Sulbar mengalami pertumbuhan positif yang diharapkan tetap terjaga kondisi ekonomi hingga tahun 2012.
Pertumbuhan ekonomi ini dipicu dari sektor listrik, gas, dan air bersih yang tumbuh mencapai 34,54 persen.
"Sektor listrik, gas dan air bersih ini yang tertinggi memberikan kontribusi tumbuhnya ekonomi Sulbar dan terendah di sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan yang hanya tumbuh 3,36 persen,"kata dia.
Ia mengatakan, hasil rilis BPS juga mencatat besaran PDRB Sulbar pada tahun 2011 atas dasar harga berlaku mencapai Rp 12.895,36 milyar.
Sedangkan atas dasar harga konstan 2000 hanya mencapai Rp 5.238,36 milyar, sehingga tingkat inflasi pada level harga produsen sebesar 6,30 persen di tahun 2011.
Tiga sektor ekonomi mengalami pertumbuhan tertinggi pada Triwulan IV 2011 (q-to-q) ini adalah sektor bangunan tumbuh sebesar 28,91 persen, menyusul sektor jasa-jasa tumbuh mencapai 10,58 persen, dan sektor listrik, gas dan air bersih tumbuh 6,51 persen.
Sedangkan untuk pertumbuhan (y-on-y) tertinggi terjadi pada sektor jasa-jasa yang tumbuh mencapai 28,99 persen, sektor bangunan tumbuh 28,05 persen dan sektor listrik, gas dan air bersih tumbuh 25,79 persen.
Tiga sektor utama penggerak ekonomi di Sulbar kata dia, adalah sektor pertanian, sektor jasa-jasa, dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran secara bersama-sama mampu berperan sebesar 79,09 persen tahun 2011.