Makassar (ANTARA Sulsel) - Sekjen Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Asmar Arsjad mengatakan sebanyak 1,2 juta dari 3,8 juta hektare lahan sawit rakyat saat ini membutuhkan peremajaan.
"Kodisi ini turut mempengaruhi produksi sawit Indonesia, karena tanaman kelapa sawitnya kurang produktif lagi. Padahal maksimum umur sawit hanya 25 tahun, sementara sudah banyak mencapai 30 tahun," kata Asmar pada Seminar Sehari yang digelar Perum LKBN Antara Biro Sulsel di Makassar, Senin.
Menurut dia, kendala peremajaan tanaman sawit itu utamanya disebabkan persoalan finansial. Para petani sawit tidak memiliki modal untuk meremajakan tanamannya.
Sementara untuk meminjam dana yang bersumber dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) cukup terbatas dan untuk meminjam dana ke bank konvensional maupun syariah, masih terkendala dengan tingkat kepercayaan pihak perbankan.
"Petani sawit kita rata-rata tidak mampu memberikan agunan berupa sertifikat atau surat berharga lainnya, karena untuk mengurus sertifikat saja mereka tidak bisa, karena juga membutuhkan uang banyak," katanya.
Akibat kondisi tersebut, lanjut dia, produksi CPO yang dihasilkan dari tanaman sawit petani Indonesia hanya rata-rata tiga ton per tahun, sedang negara lain dapat mencapai enam ton CPO per tahun.
Kendala lainnya yang dihadapi petani sawit adalah minimnya jumlah tenaga penyuluh di lapangan, sehingga petani kurang memiliki pengetahuan untuk mengembangkan tanamannya secara baik untuk menghasilkan produksi yang optimal.
"Untuk meningkatkan produksi kelapa sawit digunakan program 3526 artinya target produksi 35 ton per tahun dan 26 persen rendemen. Untuk mencapai itu, dibutuhkan bibit yang bermutu yang bersertifikat dan membutuhkan solusi dari segi harga bibit yang cukup mahal, ada yang Rp10 ribu per buah," katanya.
Pada seminar yang diselenggarakan Perum LKBN Antara Biro Sulsel untuk jurnalis dan mahasiswa itu menghadirkan empat pembicara yakni Prof La Ode Asrul dari Universitas Hasanuddin, Sekjen Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Asmar Arsjad, Direktur Eksekutif Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI) Dr Ir Tungkot Sipayung dan Wartawan senior dari Jawa Pos Group Kurniawan Muhammad. Ridwan Ch
Berita Terkait
Gubernur Sulbar minta penyaluran DBH sawit dapat dipercepat
Senin, 1 April 2024 2:16 Wib
Disbun Sulbar antisipasi organisme pengganggu tanaman sawit
Kamis, 21 Maret 2024 2:33 Wib
Sulbar dapat kuota peremajaan sawit seluas 3.250 hektare pada 2024
Selasa, 12 Maret 2024 16:05 Wib
Pemprov Sulbar terima dana bagi hasil sawit Rp36,9 miliar
Rabu, 21 Februari 2024 20:32 Wib
Pemkab Luwu Timur dorong pengembangan tata kelola kelapa sawit lebih baik
Rabu, 7 Februari 2024 15:59 Wib
Sulbar menerima Dana Bagi Hasil sawit sebesar Rp36,9 miliar
Selasa, 23 Januari 2024 16:13 Wib
Holding Perkebunan Nusantara PTPN III membentuk subholding sawit
Minggu, 3 Desember 2023 12:40 Wib
Pemprov Sulbar bantu petani sawit berantas ulat api
Senin, 16 Oktober 2023 10:12 Wib