Makassar (ANTARA Sulsel) - Bank Indonesia Wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua) mengeluarkan hasil kajiannya dan khusus untuk pertumbuhan ekonomi Sulsel pada triwulan pertama tahun ini tumbuh 8,03 persen dibandingkan triwulan keempat tahun lalu, 7,90 persen.
"Laporan Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk triwulan pertama di tahun 2014 tercatat 8,03 persen dan angka mengalami pertumbuhan dari tahun lalu," ujar Kepala Kantor Perwakilan BI Wilayah Sulampua, Suhaedi di Makassar, Jumat.
Ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi Sulsel ini dipengaruhi oleh sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan menjadi kontributor terbesar dalam pertumbuhan itu.
Pada sektor keuangan yang mengalami pertumbuhan positif disumbangkan oleh sektor perbankan, asuransi, jasa pegadaian, dan lembaga keungan non bank lainnya.
Sedangkan dari sisi permintaan, akselerasi pertumbuhan dimotori oleh kinerja ekspor komoditas pertambangan serta industri pengolahan. Dari sisi sektoral, sektor perdagangan, hotel, dan restoran (PHR) mencatat perbaikan kinerja yang ditopang oleh kegiatan perdagangan dan pariwisata.
Bahkan dalam laporan yang diterima Bank Indonesia (BI) dari Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik (Nerwilis) BPS Sulsel mengatakan, persentasenya mencapai 11,23 persen. Pada posisi kedua ditempati sektor pertanian dengan 10,98 persen.
"Sektor yang kecil andilnya terhadap perekonomian Suslel terdapat pada pertambangan dan penggalian. Share-nya hanya 1,54 persen," tuturnya.
Suhedi menyebutkan, dengan angka tersebut, pertumbuhan ekonomi Sulsel tetap lebih tinggi daripada pertumbuhan nasional triwulan I 2014 sebesar 5,21 persen (yoy).
Tekanan inflasi tercatat mengalami penurunan di triwulan laporan dari 6,22 persen (yoy) di triwulan IV 2013 menjadi 5,88 persen (yoy). Menurunnya inflasi didorong oleh ketersediaan pangan yang lebih baik dibandingkan akhir tahun 2013.
Indikator perbankan masih dalam tendensi yang melambat seiring respons perbankan terhadap target pertumbuhan penyaluran kredit. Tendensi ini juga searah dengan indikator sistem pembayaran Sulsel yang relatif melambat dari triwulan sebelumnya.
Menurut dia, tantangan kedepan, dalam peningkatan produktivitas sektor utama harus diatasi untuk menjaga tingkat pertumbuhan yang tinggi. Beberapa faktor risiko tekanan inflasi harus diwaspadai terutama terkait ekspektasi masyarakat dalam menghadapi hari besar keagamaan. Agus Setiawan
Triwulan Pertama Ekonomi Sulsel Tumbuh 8,03 Persen
"Laporan Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk triwulan pertama di tahun 2014 tercatat 8,03 persen dan angka mengalami pertumbuhan dari tahun lalu," ujar Kepala Kantor Perwakilan BI Wilayah Sulampua, Suh