Mamuju (ANTARA Sulbar) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan angka tetap (Atap) produksi Gabah Kering Giling (GKG) di wilayah Provinsi Sulawesi Barat tahun 2013 mencapai angka sebesar 445.030 ton atau meningkat 32.692 ton (7,93 persen) dibandingkan produksi padi tahun 2012, yaitu sebesar 412.338 ton.
"Peningkatan produksi padi tahun 2013 dikarenakan oleh peningkatan luas panen sebesar 7.399 hektare (8,83 persen), dan dari segi produktivitas menurun sekitar 0,41 kw/ha (0,83 persen)," kata Kepala BPS Sulbar Setianto di Mamuju, Jumat.
Menurut dia, Angka Ramalan I (ARAM I) produksi padi Sulbar tahun 2014 diperkirakan mencapai sebesar 436.351 ton GKG, atau akan terjadi penurunan sebesar 8.679 ton (1,95 persen) dibandingkan produksi tahun 2013.
"Prediksi turunnya produksi padi tahun 2014 di Sulbar dipicu oleh penurunan luas panen yang diperkirakan menurun dari 91.195 hektare pada tahun 2013 menjadi 87.384 hektare pada tahun 2014, atau turun sekitar 3.811 hektare (4,18 persen)," katanya menjelaskan.
Namun dari segi produktivitas, kata dia, akan mengalami peningkatan yang diperkirakan sekitar 1,13 kw/ha (2,32 persen), yaitu dari 48,80 kw/ha pada tahun 2013 menjadi 49,93 kw/ha pada tahun 2014 (ARAM I 2014)
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Sulbar Muhammad Abduh, juga mengakui jika produksi padi di daerahnya telah terjadi peningkatan.
"Produksi padi di Sulbar dalam rentang lima tahun terakhir memang telah mengalami peningkatan. Produksi padi di tahun 2012 hanya berkisar 422.000 ton dan tahun 2013 kini menjadi 445.030 ton," katanya.
Abduh mengatakan, meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman padi tersebut merupakan keberhasilan pemerintah dalam mendukung tersedianya pasokan pangan di daerah ini.
"Peningkatan produksi padi ini merupakan hal yang wajar. Apalagi, bantuan pemerintah cukup tinggi dalam mendukung peningkatan produksi tanaman padi," kata Abduh menjelaskan.
Karena itu, kata dia, jajarannya akan ikut bekerja keras dalam rangka mendukung ketahanan pangan lokal dan nasional dengan cara memberikan perhatian baik dalam bentuk bantuan maupun penyuluhan. Ridwan Ch
Berita Terkait
PLN Icon Plus dekatkan layanan internet untuk santri di Kota Makassar
Kamis, 28 Maret 2024 23:21 Wib
Mendag selidiki kembali maraknya perdagangan pakaian bekas impor
Kamis, 28 Maret 2024 12:53 Wib
Pelindo Regional 4 memprediksi puncak arus mudik H-4
Kamis, 28 Maret 2024 2:24 Wib
Telkomsel sediakan jaringan 4G di kapal Pelni mudik Lebaran
Rabu, 27 Maret 2024 22:16 Wib
Bank BTPN resmi mengakuisisi OTO dan SOF
Rabu, 27 Maret 2024 19:27 Wib
Mendag: Pemerintah hadirkan dua regulasi untuk industri pakaian domestik
Rabu, 27 Maret 2024 14:50 Wib
LKBN ANTARA dan Bank Maluku Malut jalin kerja sama layanan data keuangan
Rabu, 27 Maret 2024 14:28 Wib
Menparekraf : PPN 12 persen tidak menimbulkan gejolak pada usaha parekraf
Rabu, 27 Maret 2024 14:01 Wib