Mamuju (ANTARA Sulbar) - Kelangkaan pupuk sawit di tiga Kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat perlu diantisipasi karena membuat harga sawit petani turun.
"Kelangkaan pupuk petani perlu diantisipasi karena membuat harga sawit anjlok dan mengakibatkan kesejahteraan petani rendah," kata Kepala Bidang Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas Perkebunan Provinsi Sulbar, Abdul Waris Bestari, di Mamuju, Senin.
Ia menyampaikan jika pupuk sawit di tiga Kabupaten yakni Kabupaten Mamuju, Mamuju Tengah dan Mamuju Utara mengalami kelangkaan, berakibat pada rendahnya harga jual sawit petani.
"Banyak laporan dari petani, mereka seringkali kesulitan pupuk karena mengalami kelangkaan, dan itu diakui perusahaan," katanya
Ia mengatakan, pupuk merupakan sesuatu yang sangat penting dalam rangka meningkatkan produksi sawit petani sehingga keberadaannya harus terus menerus dipertahankan dan terlindungi.
Oleh karena itu ia meminta agar perusahaan berusaha menyediakan pupuk bagi petani dan agar tidak mengalami kelangkaan yang dapat merugikan petani sawit dan perusahaan.
"Pemerintah siap berkoordinasi dalam rangka mencegah ketersediaan pupuk dan agar tidak mengalami kelangkaan dengan perusahaan sawit di Sulbar," katanya.
Menurut dia, koordinasi mesti dilakukan agar segala hal yang dapat membuat kelangkaan pupuk terjadi dapat dicegah.
"Pemerintah ditingkat Kabupaten mesti terus berupaya mencari solusi bagaimana memecahkan masalah kelangkaan pupuk petani apakah dengan memanfaatkan pupuk bersubsidi atau dengan cara lainnya ini mesti kita pecahkan bersama, agar produksi sawit tidak menurun dan tidak berpengaruh pada harga sawit yang tentu berpengaruh pada kesejahteraan petani," katanya. Budi Suyanto
Kelangkaan Pupuk Sawit Tiga Kabupaten Perlu Diantisipasi
"Kelangkaan pupuk petani perlu diantisipasi karena membuat harga sawit anjlok dan mengakibatkan kesejahteraan petani rendah," kata Kepala Bidang Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas Perkebunan Provinsi Sulbar, Abdul Waris Bestari, di Mamu