Mamuju (ANTARA Sulbar) - Gubernur Sulawesi Barat, H Anwar Adnan Saleh menyatakan bahwa aksi demo yang sempat berlangsung di kota Makassar, Sulawesi Selatan, merupakan skenario upaya pembunuhan karakter terhadap dirinya dan keluarganya.
"Demo mahasiswa yang terjadi di Makassar pada Selasa, 9 September 2014, dengan membakar fotonya dan istrinya murni dilakukan oleh oknum yang membunuh karakternya dimata publik. Saya sempat geram terhadap aksi ini. Namun, saya tetap bersabar karena saya merasa dalam posisi yang benar," kata Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh kepada wartawan di Mamuju, Rabu.
Menurut dia, aksi itu sesungguhnya telah direncanakan empat hari yang lalu. Namun, karena oknum kelompok galau di jajaran partai Golkar tersebut mengetahui Jusuf Kalla akan tiba di Makassar, maka saat itu juga langsung melakukan aksi unjukrasa.
"Aksi unjukrasa itu bisa dianggap biasa-biasa dan boleh juga hal yang tidak biasa karena ini merupakan pembunuhan karakter terhadap dirinya dan keluarga. Apalagi, saat ini saya masih mengembang amanah jabatan publik," jelas gubernur dua periode ini.
Anwar menyampaikan, aksi unjukrasa tersebut tentu tidak terlepas bernuansa politis yang hendak menyingkirkan dirinya selaku ketua DPD Partai Golkar Sulbar.
"Saya sudah mendapatkan informasi dari berbagai pihak. Kesimpulannya, ada dua target utama dalam aksi ini yakni ingin menggagalkan pelantikan, istri saya Enny Anggraeni Anwar yang terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2014-2019," katanya.
Kemudian kata dia, ada upaya melemahkan dirinya karena disebut-sebut berbagai pihak masuk dalam daftar calon menteri pada kabinet Jokowi-JK.
"Ini kajian dari beberapa pihak yang saya dapatkan dan itu masuk akal," kata Anwar.
Sebelumnya, Forum Mahasiswa Peduli Sulawesi Barat (Sulbar) menggelar aksi unjuk rasa di bawah jembatan fly over Jalan Urip Sumohardjo, Makassar dengan membawa gambar menyerupai drakula oleh orang pertama di Sulbar.
Para pengunjukrasa mendesak Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Selatan dan Barat mengambil alih kasus dugaan korupsi pengadaan mobiler rumah jabatan Gubernur Sulbar. FC Kuen
Gubernur Sulbar: Demo Makassar Upaya Pembunuhan Karakter
"Aksi unjukrasa itu bisa dianggap biasa-biasa dan boleh juga hal yang tidak biasa karena ini merupakan pembunuhan karakter terhadap dirinya dan keluarga. Apalagi, saat ini saya masih mengembang amanah jabatan publik," jelas gubernur dua periode ini.