Mamuju (ANTARA Sulbar) - Pejabat Kementrian Lingkungan Hidup Shaifuddin Akbar mengatakan Pemerintah Kubupaten Mamuju sudah saatnya mengejar predikat Kota Adipura dengan mewujudkan kota bersih teduh sehat dan berkelanjutan pada 2020.
"Pemerintah ditingkat pusat sementara ini sedang berupaya untuk mewujudkan kota bersih dan teduh diseluruh wilayah Indonesia pada 2015," kata Kabid Daur Ulang dan Pemanfaatan Sampah Kemen-LH itu pada acara sosialisasi ruang terbuka hijau di Mamuju, Jumat.
Pemerintah ditingkat pusat selanjutnya bertekad mewujudkan mewujudkan kota bersih, teduh, dan juga sehat serta berkelanjutan pada 2020.
Menurut dia, Mamuju sebagai ibukota Provinsi Sulbar diminta mendukung pemerintah pusat mewujudkan kota bersih dan teduh untuk selanjutnya menjadi sehat dan berkelanjutan kemudian berupaya meraih penghargaan Adipura.
Ia mengatakan, ada beberapa komponen mewujudkan kota bersih, teduh, sehat dan berkelanjutan diantaranya adalah mewujudkan kota bebas sampah, membangun ruang terbuka hijau dan menjaga keanekaragaman hayati.
Selain itu menjamin air dan udara bersih serta lingkungan sehat, mobilitas rendah energi, kemandirian energi air dan pangan serta ikatan sosial yang kuat dimasyarakat.
"Potensi mewujudkan itu ada di Mamuju, sehingga mulai saat ini kota harus ditata dan Mamuju dapat meraih Adipura yang selama ini belum pernah didapatkannya," katanya. M Yusuf
Berita Terkait
Hari Bumi Sedunia, Aktivis lingkungan Polewali Mandar gelar aksi sampling sampah
Senin, 22 April 2024 19:23 Wib
Aktivis lingkungan Sulsel mendukung penanaman pohon di Hari Bumi 2024
Senin, 22 April 2024 18:22 Wib
KPA mengedukasi para pemula jaga lingkungan saat Hari Bumi
Senin, 22 April 2024 10:46 Wib
SIEJ siapkan beasiswa jurnalis liputan efesiensi energi perubahan iklim
Sabtu, 20 April 2024 7:19 Wib
DLH Sulbar mengimbau masyarakat terapkan 3R atasi pencemaran lingkungan
Selasa, 16 April 2024 17:30 Wib
Dinas Kesehatan mengimbau masyarakat di Sulbar waspada DBD
Selasa, 2 April 2024 15:08 Wib
Adira Finance biayai kendaraan listrik sebanyak Rp200 miliar pada 2023
Minggu, 17 Maret 2024 7:37 Wib
Peneliti: Permasalahan lingkungan Laut China Selatan berdampak ke Indonesia
Jumat, 15 Maret 2024 18:22 Wib