Makassar (ANTARA Sulsel) - Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengusulkan Kota Makassar ke Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) sebagai Kota Kreatif Dunia.
"Ekonomi kreatif dari kota ini sangat berkembang dan perlu kita usulkan ke UNESCO sebagai salah satu kota kreatif dunia," ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Lokot Ahmad Enda, di Makassar, Selasa.
Ia mengatakan Kota Makassar telah memiliki daya tarik di bidang budaya dan pariwisata yang masuk dalam kategori untuk diajukan sebagai kota kreatif ke badan PBB, yakni UNESCO.
Dengan dimasukkannya Kota Makassar menjadi salah satu jaringan kota kreatif dunia, akan berdampak positif bagi dunia internasional karena langsung dipromosikan gratis di website UNESCO.
"Sampai saat ini, di dunia sudah ada sekitar 41 kota kreatif dan paling banyak kota itu berasal dari Tiongkok. Kota-kota kreatif dunia itu paling banyak dari Asia," katanya.
Lokot Ahmad mengatakan kota Makassar selain menjadi kota kreatif dunia, juga menjadi kota tujuan pariwisata oleh wisatawan-wisatawan baik domestik maupun dari mancanegara.
Namun, sebelum itu terjadi, dibutuhkan proses yang cukup panjang, seperti sosialisasi yang gencar akan ada pertemuan-pertemuan berikutnya dari komunitas seni dan budaya di Kota Makassar untuk memberikan aplikasi atau proposal terhadap Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk diajukan ke UNESCO.
"Dalam aplikasi tersebut dibatasi sebanyak 6.000 kata yang memuat tentang deskripsi potensi yang ada di Kota Makassar. Dengan membaca aplikasi tersebut kita bisa membayangkan kota Makassar seperti apa, sehingga deskripsinya harus jelas," ungkapnya.
Dia menyebutkan, aplikasi yang telah diterima kementerian selanjutnya akan dikirim untuk diusulkan ke UNESCO paling lambat Maret 2015 dan ini menjadi tantangang dari Wali Kota Makassar Ramdhan Pomanto yang ditunjuk sebagai ketua tim.
"Ada beberapa potensi yang bisa diusulkan, seperti Gastronomi, film pendek, desaign, literatur, art, dan lain-lain. Namun dari pertemuan dengan wali kota, ada tiga opsi Gastronomi (tata boga), Art (seni) dan Literatur yang menjadi daya tariknya. Jadi tergantung kesiapan komunitas yang akan dibentuk wali kota," terangnya.
Ia menambahkan dalam menyusun aplikasi harus menyertakan sejarah, penulis harus mampu memahami apa yang diusulkan. Misalnya gastronomi yang dipilih untuk diusulkan. Penulis harus menjelaskan secara detail jenis kuliner yang diusulkan mulai dari bahan bakunya dan sejarahnya, sehingga bisa diketahui dengan jelas di dunia.
Selain Makassar yang sekarang diusulkan ini, sudah ada beberapa kota di Indonesia yang sudah masuk UNESCO di antaranya, Bandung, Solo, Denpasar, Pekalongan dan Yogyakarta.
"Bandung saja, membutuhkan waktu enam bulan untuk menentukan tema sebelum diusulkan. Nanti Makassar kategori tadi, mereka pilih mana yang kuat. Sebelum Maret aplikasi sudah selesai dan dikirim," paparnya.
Sementara Wali Kota Makassar Ramdhan Pomanto mengaku siap untuk bergabung dengan jaringan dunia tersebut.
"Makassar mempunyai banyak talenta kreatif. Kami juga sudah merancang festival bulanan, misalnya setiap Oktober ada Makassar Marathon Internasional dan lain-lain. Kita juga kuat dalam kuliner atau kulturnya 'sombere' (ramah). Jadi kami siap dengan tantangan ini," pungkasnya. Farochah
Berita Terkait
Career Center Unhas membekali mahasiswa keahlian videografi kreatif
Rabu, 24 Januari 2024 20:29 Wib
Pj Gubernur Sulsel mengapresiasi Mulo Kreatif Kolaborasi tanpa APBD
Sabtu, 20 Januari 2024 13:50 Wib
Capaian PAD 2023 sektor pariwisata Kota Makasssar lampaui target
Selasa, 9 Januari 2024 17:58 Wib
Pemkot berkomitmen bawa Makassar menuju Kota Kreatif UNESCO
Sabtu, 16 Desember 2023 2:01 Wib
Inggris dan Indonesia pererat kerja sama pendidikan dan ekonomi kreatif
Kamis, 14 Desember 2023 10:09 Wib
Pemprov : Ekonomi kreatif Fest Sulbar tumbuhkan ekonomi daerah
Jumat, 8 Desember 2023 6:33 Wib
TKN sebut pemengaruh dan pekerja kreatif siap menangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024
Selasa, 14 November 2023 12:56 Wib
Menparekraf : Penutupan platform TikTok Shop melindungi produk UMKM Indonesia
Senin, 9 Oktober 2023 5:55 Wib