Makassar (ANTARA Sulsel) - Komite Olahraga Nasional Indonesia menyatakan penangkapan Wakil Ketua Pembinaan dan Prestasi KONI Sulsel Prof Musakkir terkait sabu tidak sampai mengganggu persiapan menghadapi Pekan Olahraga Nasional Remaja di Jawa Timur, Desember 2014.
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi KONI Sulsel Nukhrawi Nawir di Makassar, Jumat, mengatakan program Sulsel tetap berjalan normal, apalagi Prof Musakkir sejak dilantik menjadi Wakil Rektor III Unhas sudah tidak begitu terlibat dalam pembinaan atlet.
Terkait posisi Prof Musakkir sebagai Sekum Forki Sulsel, kata dia, juga dinilai tidak akan berdampak pada persiapan PON Remaja Sulsel karena cabang tersebut memang tidak dipertandingkan di PON Remaja 2014.
"Insya Allah tidak sampai sejauh itu. Apalagi Prof juga belakangan ini memang lebih fokus dalam dunia kampus dengan jabatannya sebagai Wakil Rektor III unhas," katanya.
Terkait penangkapan Prof Musakkir, dirinya juga mengaku kaget dan tidak percaya jika Sekretaris Umum Forki Sulsel itu betul terlibat. Dirinya sebagai kolega hanya berharap Prof Musakkir untuk tabah dengan kondisi yang dialaminya.
Ketua Bapomi Sulsel Prof Musakkir diringkus aparat kepolisian saat "pesta" sabu bersama mahasiswi Nilam di kamar 312 Hotel Grand Malibu, Makassar.
Bukan hanya Prof Musakkir yang merupakan guru besar itu tetapi juga dosen lainnya bernama Ismail Alrip SH MKN yang diamankan karena diduga ikut menikmati barang terlarang tersebut.
Bahkan, setelah penangkapan ketiga orang dari kalangan dosen dan mahasiswa Unhas itu, polisi kemudian menggeledah kamar 205 dan menangkap dua orang lagi yakni Syamsuddin (44) dan Ainun (18).
"Ada informasi yang diterima kalau ada pesta narkoba di Hotel Malibu dan anggota yang mendapat laporan itu memastikan ke lokasi kejadian dan mendapati pelaku sedang nyabu di dalam kamar hotel," ujar Kasat Narkoba Polrestabes Makassar AKBP Syamsu Arib.
Kuasa hukum Acram Mappaona Azis, menegaskan bahwa kliennya yang berasal dari Fakultas Hukum Unhas itu sedang berada di hotel untuk keperluan akademik.
Mengenai kliennya terbukti atau tidak, ia menyarankan untuk menunggu hasil penyelidikan polisi karena urine yang bersangkutan masih diperiksa.
"Klien saya itu berada di hotel karena ada karya ilmiah yang mau dikerjakannya. Awalnya Pak Prof itu sendirian di dalam kamar, kemudian rekannya dan mahasiswanya datang belakangan," katanya. N Yuliastuti
Berita Terkait
BK DPRD Sulsel panggil JRM terkait kasus dugaan penistaan agama
Kamis, 28 Maret 2024 2:22 Wib
Dewan Pers siap mendampingi sengketa pers di PN Makassar
Senin, 25 Maret 2024 1:04 Wib
All England 2024 - Ginting melaju ke 16 besar setelah kalahkan wakil Taiwan
Rabu, 13 Maret 2024 6:05 Wib
MK akan memaksimalkan tenggat 14 hari putus PHPU Presiden-Wakil Presiden
Kamis, 7 Maret 2024 9:05 Wib
Presiden Jokowi hadiri KTT ASEAN-Australia
Senin, 4 Maret 2024 13:10 Wib
Rehan/Lisa singkirkan wakil Malaysia untuk lolos ke semifinal German Open 2024
Sabtu, 2 Maret 2024 8:09 Wib
Wakil Ketua MPR: Hak angket untuk merespons hasil pemilu bersifat kontraproduktif
Minggu, 25 Februari 2024 12:24 Wib
AHY sebut kasus penyerobotan lahan oleh mafia tantangan terbesar Kementerian ATR
Sabtu, 24 Februari 2024 19:45 Wib