Makassar (ANTARA Sulsel) - Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulawesi Selatan menyatakan proses pembangunan fisik Stadion Barombong Makassar, Sulsel, secara keseluruhan sudah dirampungkan hingga 20 persen.
"Untuk perkembangan pembangunan Stadion Barombong per hari ini sudah rampung 20 persen. Kami saat ini terus fokus menyelesaikan pembanguan tribun penonton yang memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit," kata Kepala Bidang Sarana dan Prasarana, Pengendalian Mutu dan Pemeliharaan Dispora Sulsel, Syamsul Bahri Said di Makassar, Kamis.
Untuk pembanguan tribun penonton, kata dia, bukan hanya membutuhkan anggaran yang lebih besar namun juga dari waktu pengerjaannya juga lebih lama. Apalagi tribun penonton akan mengelilingi Stadion Barombong dan bertingkat tiga.
Sejauh ini, sambung dia, baru tribun timur yang sudah terbentuk. Sedangkan untuk tribun pada sisi yang lain masih dalam proses pembangunan.
"Kami juga terus berupaya menyelesaikan sejumlah ruangan fasilitas pertandingan seperti ruang ganti pemain dan sebagainya," jelasnya.
Sementara untuk kondisi lapangan dan lintasan lari, kata dia, sudah tidak ada masalah. Pihaknya bahkan mempersilahkan jika PSM Makassar mau menggunakan Stadion Barombong sebagai tempat latihan dalam persiapan menghadapi kompetisi Indonesia Super League musim depan.
Dispora Sulsel, kata dia, telah merekomendasikan Stadion Barombong untuk PSM sejak beberapa bulan lalu. Hanya saja PSM Makassar belum melakukannya atau tetap memilih berlatih di Lapangan Karebosi Makassar sejak beberapa hari terakhir.
"Untuk pemanfaatan lapangan, kami juga masih menunggu petunjuk teknisnya. Intinya untuk lapangan sudah tidak ada masalah dan bisa digunakan berlatih setiap waktu," ujarnya.
Untuk pembanguan stadion berkapasitas 45 ribu penonton itU, lanjut dia, membutuhkan anggaran kurang lebih sebesar Rp330 miliar lebih hingga rampung pada 2018.
Sejak dibangun pada tahun 2011 lalu, stadion tersebut sudah menghabiskan anggaran sebesar Rp28 miliar. Jumlah itu di luar alokasi sebesar Rp38 miliar. Rinciannya, serapan anggaran tahun 2011 dari APBN Rp14,5 miliar. Sedangkan tahun 2012 dari APBN Rp10,5 miliar dan tahun 2013 dari APBD Sulsel Rp3 miliar.
"Adapun pada 2014 ini, kita mendapatkan bantuan anggaran sebesar Rp 36,4 miliar. Jumalh it terdiri dari anggaran APBN sebesar Rp 16.4 miliar dan ABPD dengan total Rp 20 miliar," katanya. Agus Setiawan
Berita Terkait
Kasus DBD di Sulsel tembus 1.620 kasus
Sabtu, 20 April 2024 7:16 Wib
Kadin Sulsel siap mempromosikan KEK Bira-Takabonerate melalui PSBM XXIV
Jumat, 19 April 2024 19:44 Wib
Penjabat Gubernur Sulsel dianugerahi gelar adat Daeng Mappuji
Jumat, 19 April 2024 17:48 Wib
Kemenkumham Sulsel siap bersinergi dengan Kejati Sulsel
Jumat, 19 April 2024 13:09 Wib
Pj Gubernur: Pemprov Sulsel siap berkolaborasi dengan kejaksaan
Jumat, 19 April 2024 9:36 Wib
Pj Gubernur Sulsel mengapresiasi sinergisitas Basarnas tangani bencana
Jumat, 19 April 2024 7:40 Wib
Gerindra dan Nasdem bahas koalisi Pilkada 2024 di Sulsel
Kamis, 18 April 2024 23:37 Wib
KKSS : Pelaksanaan PSBM fokus melihat potensi produk lokal Sulsel
Kamis, 18 April 2024 20:55 Wib