Makassar (ANTARA Sulsel) - Wakil Rektor IV Universitas Hasanudin (Unhas) Prof dr Budu, Ph.D, Sp.M mengatakan, program "Seribu Hari Pertama Kehidupan" sebagai awal kegiatan Unhas yang berbasis masyarakat.
"Unhas saat ini menjadi salah satu universitas yang diberi mandat sebagai Badan Hukum Universitas yang ada di Indonesia, karena itu Unhas memiliki kewajiban yang nyata untuk memaparkan kerja nyatanya untuk masyarakat," kata Budu di Makassar, Minggu.
Dia mengatakan, Program Seribu Hari Pertama Kehidupan tidak dapat terlepas dari aspek lain yang ada seperti ekonomi hingga pembangunan.
"Program ini memang lebih pada aspek kesehatan, namun ini tidak dapat dipisahkan dengan aspek lain seperti ekonomi, pendidikan dan pembangunan terlebih lagi, tentunya aspek sosial memiliki peran yang cukup besar dalam hal ini," jelasnya.
Menurut dia, hal itu erat kaitan antara berbagai aspek di masyarakat, karenanya disarankan agar fakultas-fakultas lain yang ada di Unhas ikut dilibatkan secara aktif.
Untuk aspek lain di luar kesehatan, lanjut dia, tentunya Unhas memiliki tenaga profesional lainnya di bidangnya masing-masing, misalnya aspek sosial, Unhas memiliki FISIP yang dapat menjadi tenaga di bidang ini. Karena itu, kegiatan ini yang dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat ini bisa menjadi tugas bersama.
Budu menilai mahasiswa kedokteran yang menjadi partisipan aktif dalam kegiatan "Seribu Hari Awal Kehidupan" ini dimasa yang akan datang mampu masuk dalam Zona Demografi.
"Saya berharap kegitan ini dapat diwartakan ke fakultas-fakultas lain dan universitas yang ada di Indonesia dan dapat diadopsi kemudian diimplementasikan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat," ujarnya. Yuniardi
"Seribu Hari Pertama Kehidupan" Kegiatan Berbasis Masyarakat
"Unhas saat ini menjadi salah satu universitas yang diberi mandat sebagai Badan Hukum Universitas yang ada di Indonesia, karena itu Unhas memiliki kewajiban yang nyata untuk memaparkan kerja nyatanya untuk masyarakat," kata Budu di Makassar, Minggu.