Ternate (ANTARA Sulsel) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, Maluku Utara (Malut), menyesalkan ulah sejumlah oknum tertentu yang memperjualbelikan bantuan masker dari pemkot untuk warga pascaterjadinya erupsi Gunung Gamalama.
"Kami mendapat laporan bahwa bantuan masker yang dibagikan pemkot kepada warga ternyata yang disalurkan hanya sebagian dan sebagiannya lagi justru diperjualbelikan oleh oknum tertentu," kata Kabag Humas dan Protokoler Pemkot Ternate Sutopolo Abdullah di Ternate, Jumat.
Modus operandi yang dilakukan oknum tersebut adalah meminta masker dalam jumlah besar kepada staf pemkot yang membagikan masker dengan alasan untuk diteruskan kepada warga di lokasi tertentu, tetapi ternyata yang disalurkan hanya sebagian sedangkan yang lainnya dijual kepada warga yang membutuhkan dengan harga Rp5.000 sampai Rp15.000 per buah.
Sutopo mengatakan, tindakan para oknum tersebut jelas tidak bisa ditolerir, karena niat pemkot untuk membantu warga agar terbebas dari dampak erupsi Gunung Gamalama justru mereka manfaatkan untuk kepentingan pribadi.
Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, Pemkot Ternate dalam menyalurkan masker tidak lagi membagikan dalam jumlah besar kepada warga yang datang meminta, tetapi dalam jumlah terbatas sehingga kecil kemungkinan untuk disalahgunakan.
Ia menambahkan, Pemkot Ternate telah menyiapkan 45.000 ribu masker untuk dibagikan kepada warga secara gratis dan pembagiannya telah dilakukan sejak Kamis malam (18/12) dan berlangsung hingga saat ini dengan fokus sekolah, rumah sakit, pasar dan titik jalan yang banyak dilalui warga.
Pemkot Ternate terus mengimbau kepada warga untuk tetap waspada, karena aktivitas vulkanik Gunung Gamalama masih terus menunjukkan peningkatan, bahkan statusnya telah dinaikan dari waspada ke siaga, namun tidak perlu terlalu khawatir dan percaya informasi yang tidak benar terkait erupsi Gunung Gamalama.
Gunung Gamalama dengan tinggi 1.700 meter dari permukaan laut merupakan salah satu dari empat gunung api aktif di wilayah Malut. Gunung ini terakhir meletus pada 2012 yang kala itu sempat disertai dengan banjir lahar dingin karena bertepatan dengan musim hujan. M.M. Astro