Kupang (ANTARA Sulsel) - Gubernur Nusa Tenggara Timur NTT Frans Lebu Raya menyatakan kehadiran Presiden Jokowi dan Ibu Iriana ke wilayahnya merupakan bentuk peneguhan pemerintah daerah dan 4,9 juta penduduk setempat untuk bangkit dan berjuang membangun daerah ini.
Daerah NTT, seperti diketahui bersama meski sudah berusia 56 tahun, namun masih terus bergumul dengan berbagai persoalan yang melilit terutama masalah ketersediaan pangan, kekeringan, kemiskinan dan persoalan infrastruktur, sehingga tertinggal dari daerah lain di Tanah Air," katanya di Kupang, Sabtu, saat menyapa Presiden Joko Widodo dan Ibu serta rombongan yang hadiri HUT NTT ke-56.
Gubernur Lebu Raya menyebut sejumlah persoalan diantaranya jumlah penduduk miskin di Nusa Tenggara Timur hingga Maret 2014 mencapai 994,68 ribu orang (19,82 persen) atau berkurang sekitar 12,2 ribu orang dibandingkan dengan penduduk miskin pada September 2013 yang berjumlah 1.006,88 ribu orang (20,24 persen).
Berdasarkan daerah tempat tinggal, selama periode September 2013-Maret 2014, persentase penduduk miskin di daerah perkotaan mengalami kenaikan sebesar 0,13 persen dan untuk perdesaan mengalami penurunan sebesar 0,54 persen.
"Berdasarkan daerah tempat tinggal selama periode September 2013-Maret 2014, persentase penduduk miskin di daerah perkotaan mengalami kenaikan dengan persentase kenaikan sebesar 0,13 persen dan untuk daerah perdesaan mengalami penurunan sebesar 0,54 persen," katanya.
Selain peneguhan agar kuat menghadapi sejumlah persoalan sosial itu, Gubernur Lebu Raya juga menyatakan kegembiraannya dengan kehadiran Presiden Jokowi dan Ibu Iriana ke wilayahnya sebagai hadiah Natal 2014 dan tahun baru 2015.
"Sebuah peristiwa bersejarah, di saat NTT 56 tahun, Presiden RI Bapak Joko Widodo, dan Ibu Iriana Joko Widodo dan berserta rombongan berkenan hadir dan menjadi bagian dari masyarakat Nusa Tenggara Timur. Realitas ini sulit dipercaya, kehadiran ini disambut antusias dan kami syukuri sebagai hadiah ulang tahun NTT ke 56. Juga hadiah natal dan hadiah tahunbaru," katanya.
Apalagi katanya pada momentum ini juga Pemerintahan Presiden Joko Widodo memilih Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai lokasi pembangunan bendungan pertama dari target 49 waduk yang akan dibangun pemerintah dalam lima tahun mendatang.
"Ini suatu kebanggan besar karena akan menjawabi persoalan air baku dan irigasi bagi sawah untuk menggapai swasembada beras," katanya.
Karena itu, kata Lebu Raya tidak salah kalau sering menelpon Presiden Joko Widodo untuk segera meletakan batu pertama sehingga waduk seluas 147 hektar yang diperkirakan menelan biaya Rp710 miliar itu dibangun untuk dapat menampung air di musim hujan dan mengalirkan air di musim kemarau bagi warga Nusa Tenggara Timur.
Meskipun katanya pembangunan bendungan tersebut menggunakan sistem multi-years dan untuk tahap pertama sesuai dengan kontrak dialokasikan anggaran sebesar Rp40 miliar dan diperkirakan dapat menyuplai air baku sebanyak 14,09 juta meter kubik.
Air dari bendungan ini nantinya akan berfungsi sebagai pemasok air baku bagi warga kabupaten Kupang 100 liter per detik.
Dua hal lainnya sebagai hadiah juga adalam penandatanganan nota kesepahaman atau MoU dengan DKI Jakarta untuk ternak dengan rencana alokasi anggaran Rp2 triliun dan Jawa Tengah untuk pengelolaan kelautan dan perikanan dengan alokasi anggaran Rp1 triliun. O. Tamindael
Gubernur Lebu Raya : Kehadiran Jokowi Teguhkan NTT
"Berdasarkan daerah tempat tinggal selama periode September 2013-Maret 2014, persentase penduduk miskin di daerah perkotaan mengalami kenaikan dengan persentase kenaikan sebesar 0,13 persen dan untuk daerah perdesaan mengalami penurunan sebesar 0,54