Mamuju (ANTARA Sulbar) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Barat (Sulbar) mengatakan bahwa persentase penduduk atau masyarakat yang masuk dalam kategori ikut menguasai kawasan hutan di wilayah Sulawesi Barat mencapai 1,80 persen dari total kawasan hutan yang ada di daerah itu.
"Persentase rumah tangga di sekitar kawasan hutan yang menguasai lahan kawasan hutan 1,80 persen serta 0,22 persen diantaranya melakukan perladangan berpindah," kata Kepala BPS Sulbar, Setianto di Mamuju, Minggu.
Menurutnya, persentase rumah tangga di sekitar kawasan hutan yang mengetahui keberadaan kawasan hutan di sekitar tempat tinggal mencapai angka 63,9 persen dan sekitar 2,50 persen diantaranya tidak mengetahui batas kawasan hutan dan 33,59 persen menyatakan tidak ada batas kawasan hutan.
"Persentase rumah tangga di sekitar kawasan hutan yang melakukan pemungutan hasil hutan itu angkanya berkisar 32 persen," jelasnya.
Setianto menyampaikan, bahwa persentase rumah tangga yang sumber pendapatannya memungut hasil hutan seperti kegiatan menangkap satwa liar sebesar delapan persen dan satu persen diantaranya menjadikan memungut hasil hutan atau menangkap satwa liar sebagai pendapatan utama mereka.
"Inilah potret masyarakat kita yang menggantungkan kehidupan mereka dengan mengandalkan kekayaan yang ada di kawasan hutan," ungkapnya lagi.
Sekitar 78.000 hektare hutan lindung di Sulbar telah beralih fungsi menjadi pemukiman penduduk seiring dengan perkembangan Provinsi Sulbar sebagai daerah baru.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sulbar, Fakruddin mengatakan, sebanyak 78.000 hektare lahan hutan lindung di Provinsi Sulbar telah beralih fungsi menjadi pemukiman penduduk, maupun dikelola masyarakat menjadi hutan produksi. Kondisi itu berlangsung sejak zaman Orde Baru.
Pengalihan hutan lindung itu juga karena sebagian hutan lindung telah menjadi areal perkantoran dan masuk dalam wilayah Kota.
Perubahan status hutan lindung Sulbar menjadi APL akan dituangkan dalam rencana tata ruang dan wilayah Provinsi Sulbar.
"Ke depan tidak ada lagi pemukiman penduduk yang statusnya menjadi hutan lindung karena kawasan hutan sekitar 78.000 hektare tersebut telah beralih fungsi," katanya. Fardah Assegaf
Berita Terkait
Turis asing ke Sulsel per Februari 2024 alami peningkatan 89,62 persen
Kamis, 4 April 2024 2:24 Wib
BPS sebut ekspor Sulsel Februari 2024 capai 135 juta dolar AS
Selasa, 2 April 2024 15:10 Wib
BPS: Inflasi tahunan Sulawesi Selatan per Maret 2024 lebih rendah dari nasional
Senin, 1 April 2024 18:32 Wib
BPS Sinjai mencatat penurunan angka kemiskinan 5 tahun terakhir
Kamis, 14 Maret 2024 2:50 Wib
Sulsel tambah tiga daerah baru untuk penghitungan inflasi
Kamis, 7 Maret 2024 0:39 Wib
BPS : Penerbangan internasional di Bandara Sultan Hasanuddin naik 25,62 persen
Senin, 4 Maret 2024 6:56 Wib
Turis asal Malaysia mendominasi kunjungan ke Sulsel pada Januari 2024
Minggu, 3 Maret 2024 18:05 Wib
BPS: Luas panen padi Sulsel pada 2023 capai 970 ribu hektare
Minggu, 3 Maret 2024 10:15 Wib