Makassar (ANTARA Sulsel) - Wahana Lingkungan Hidup Sulawesi Selatan menyebutkan krisis lahan hutan akibat pengrusakan dan pembalakan liar menjadi salah satu sumber bencana alam seperti tanah longsor dan banjir di wilayah sekitarnya.
"Deforestasi atau pengurangan lahan hutan di wilayah konsesi bisa menimbulkan bencana yang sewaktu-waktu terjadi," ucap Devisi Advokasi Walhi Sulsel, Al Amin dalam diskusi media `Jurnalisme tentang Kebencanaan` di gedung Bakti, Makassar, Kamis.
Ia menyebutkan, krisis lahan hutan di Sulsel saat ini sudah masuk dalam kategori waspada mengigat kerusakan kawasan hutan secara keseluruhan mencapai 10,6 persen dari total kawasan hutan 2,6 juta hektar.
"Pemerintah harus peka terhadap lingkungan, bila terus dibiarkan bencana akan terjadi dimana-mana. Pembukaan lahan baru dan usaha pertambangan harus dibatasi sehingga meminimalisir tingkat bencana," sebutnya.
Mengenai siklus banjir tahunan, dia merinci ada 10 kabupaten di wilayah Sulsel seperti Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, Sinjai, Bone, Pinrang, Luwu, Wajo, Maros dan Pangkep.
Sedangkan untuk rawan gempa antara 2-3 skala richter di wilayah Kabupaten Pinrang, Toraja, Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur dan Enrekang. Sementara rawan bencana longsor seperti di Kabupaten Jeneponto, Bantaeng, Sinjai, Bone, dan Luwu Timur.
"Untuk prakiraan potensi tsunami, Makassar masuk kemudian Pinrang, Bulukumba, Kepulauan Selayar, dan Kota Palopo. Mengapa berpotensi karena berdekatan dengan laut, tapi ini hanya kemungkinan potensi yang perlu diwaspadai," tuturnya.
Sementara Kepala Seksi Kesiapsiagaan dan Pencegahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Provinsi Sulawesi Selatan menyatakan kesiapaan dalam hal penanggulagan bencana. Tekait dengan data yang disebutkan Walhi, BPBD segera menindaklanjuti.
"Kami menyambut baik apa yang disebutkan Walhi mana saja daerah rawan. Data BPBD juga mempunyai kesamaan dengan data Walhi. Hal ini yang perlu diapresiasi dan kami tetap bekerja sama dengan seluruh pihak dalam hal penanggulangan serta penanganan bencana," tuturnya. M Yusuf
Berita Terkait
KIP Sulsel menggelar sidang sengketa informasi dengan termohon kecamatan
Jumat, 29 Maret 2024 1:31 Wib
NasDem menyiapkan kader potensial maju Pilkada Wali Kota Makassar
Jumat, 29 Maret 2024 1:30 Wib
Bawaslu Sulsel : Dugaan penggelembungan suara Caleg tidak terbukti
Kamis, 28 Maret 2024 23:25 Wib
Kodam, Polda dan Pemprov Sulsel menyiapkan 68 pos keamanan Lebaran
Kamis, 28 Maret 2024 23:18 Wib
Pemprov Sulsel menggelar rakor operasi ketupat jelang mudik Lebaran
Kamis, 28 Maret 2024 17:00 Wib
Kakanwil Kemenkumham Sulsel berharap Analis KI terus berinovasi
Kamis, 28 Maret 2024 15:39 Wib
BK DPRD Sulsel panggil JRM terkait kasus dugaan penistaan agama
Kamis, 28 Maret 2024 2:22 Wib
Kakanwil Kemenkumham Sulsel safari Ramadhan di Rutan Sengkang
Rabu, 27 Maret 2024 21:50 Wib