Makassar (ANTARA Sulsel) - Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo setuju dengan rencana kenaikan harga beras di pasaran daerah setempat karena dianggap dapat menguntungkan para pedagang.
"Kalau memang harga beras mau dinaikkan, saya rasa itu bagus karena pedagang juga pasti akan mendapatkan keuntungan dari kenaikan beras itu," ujarnya usai memberikan jabawan atas pandangan umum fraksi terhadap tiga rancangan peraturan daerah, di DPRD Sulsel di Makassar, Rabu.
Mantan Bupati Gowa dua periode ini menuturkan, penjualan gabah petani asal Sulawesi Selatan itu mengalami kenaikan yang signifikan. Utamanya pembeli dari Surabaya.
Makanya, Syahrul meminta seluruh kepala daerah di Sulsel yang menjadi sentra penghasil beras agar tetap mengendalikan pembelian gabah, jangan karena permintaan meningkat sehingga dijual semua.
"Kalau sekarang harga beras naik, itu karena pembelian luar biasa. Biarkan saja dulu rakyat mendapatkan uang yang penting di Sulsel aman-aman saja," sebut Syahrul.
Syahrul yang juga Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel itu menuturkan, permintaan paling banyak berasal dari Surabaya. Dia menginginkan agar pedagang dari Surabaya membelinya dalam bentuk beras, bukan gabah.
Lebih jauh, dia menyatakan stok beras untuk warga miskin atau raskin di Sulsel sekarang mencapai 90 ribu ton. Artinya dengan angka tersebut Sulsel masih aman hingga 10 bulan ke depan.
Namun meskipun begitu, Pemerintah Provinsi Sulsel akan tetap membangun stabilisasi di daerah agar tidak terjadi kelangkaan beras. Bukan cuma itu, panen raya petani juga akan dimulai Maret hingga April.
"Kita masih punya stok beras untuk hingga 10 bulan ke depan. Nanti bulan depan ini sampai bulan April, akan dimulai panen raya dan puncaknya bulan Agustus," sebutnya.
Menurut Ketua Asosiasi Gubernur se Indonesia ini, pada panen raya itu, Sulsel bisa menghasilkan 6,4 juta ton gabah kering giling (GKG). Angka itu setara dengan empat juta ton beras siap konsumsi.
"Kita juga berkonstribusi ke daerah lain. Kita tidak akan melakukan operasi pasar, melainkan membangun stabilisasi harga dengan melepas barang sebanyak-banyaknya di pasar kemudian pasar yang melakukan penyesuaian, karena dikhawatirkan kalau barang kurang orang akan panik kehilangan," terangnya. T Susilo
Berita Terkait
KIP Sulsel menggelar sidang sengketa informasi dengan termohon kecamatan
Jumat, 29 Maret 2024 1:31 Wib
NasDem menyiapkan kader potensial maju Pilkada Wali Kota Makassar
Jumat, 29 Maret 2024 1:30 Wib
Bawaslu Sulsel : Dugaan penggelembungan suara Caleg tidak terbukti
Kamis, 28 Maret 2024 23:25 Wib
Kodam, Polda dan Pemprov Sulsel menyiapkan 68 pos keamanan Lebaran
Kamis, 28 Maret 2024 23:18 Wib
Pemprov Sulsel menggelar rakor operasi ketupat jelang mudik Lebaran
Kamis, 28 Maret 2024 17:00 Wib
Kakanwil Kemenkumham Sulsel berharap Analis KI terus berinovasi
Kamis, 28 Maret 2024 15:39 Wib
BK DPRD Sulsel panggil JRM terkait kasus dugaan penistaan agama
Kamis, 28 Maret 2024 2:22 Wib
Kakanwil Kemenkumham Sulsel safari Ramadhan di Rutan Sengkang
Rabu, 27 Maret 2024 21:50 Wib