Mamuju (ANTARA Sulbar) - Pemerintah diminta serius dalam mengatasi pendangkalan yang terjadi di muara sungai Kota Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, sebelum menimbulkan dampak alam yang merugikan masyarakat.
"Telah terjadi pendangkalan sungai besar yang melintas di Kota Mamuju, kapal dan perahu kini sudah berada di muara saja karena di bagian hulu sudah terjadi pendangkalan," kata Bakri, salah seorang tokoh masyarakat di Mamuju, Sabtu.
Ia mengatakan, karena terjadi pendangkalan maka sungai Mamuju perlu dilakukan pengerukan agar kapal dapat kembali berlabuh dibagian hulu sungai.
"Selain mengganggu aktivitas kapal nelayan, pendangkalan sungai juga dikhawatirkan dapat mengakibatkan dampak alam seperti bencana banjir, karena sungai akan meluap ketika tidak mampu menampung air akibat mengalami pendangkalan," katanya.
Menurut dia, bukti sungai tersebut dangkal karena sudah menjadi asin, padahal dulunya sungai tersebut tawar meski di bagian muaranya, karena air laut sudah masuk ke sungai itu akibat pendangkalan yang terjadi.
Oleh karena itu, ia berharap agar pemerintah memberikan kepedulian menanggulangi pendangkalan sungai Mamuju dengan melakukan pengerukan sehingga sungai menjadi dalam dan tidak menimbulkan dampak yang merugikan masyarakat.
Kepala Bidang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Provinsi Sulbar, Amram sebelumnya mengatakan, pendangkalan memang terjadi di sungai Mamuju yang melintas di Kota Mamuju dan mesti menjadi perhatian pemerintah untuk segera ditanggulangi.
Ia mengatakan, pendangkalan sungai yang melintas Kota Mamuju yang letaknya berada di lingkungan padat penduduk harus mendapat perhatian agar sungai tersebut tidak meluap dan menggenangi pemukiman warga sekitar ketika musim hujan tiba.
"Jangan sampai sungai itu tampak makin tidak mampu menampung air, ketika terjadi pendangkalan karena dapat berakibat menjadi penyebab banjir.
Menurut dia, 20 tahun lalu sungai Mamuju cukup dalam dan mampu dilalui perahu atau kapal masyarakat untuk melakukan perjalanan ke hulu sungai.
Amram mengatakan, pendangkalan sungai salah satunya disebabkan karena terjadi aktivitas reklamasi pantai Kota Mamuju, baik oleh pemerintah maupun swasta, sehingga memang butuh dilakukan pengerukan. FC Kuen
Berita Terkait
PT Vale sumbang 5.000 bibit pohon penghijauan di Maros-Pangkep Sulsel
Rabu, 6 Maret 2024 16:19 Wib
31 orang tewas akibat bus terjun ke sungai di Mali
Rabu, 28 Februari 2024 13:48 Wib
DLH Sulbar gelar sosialisasi mitigasi perubahan iklim di Mamuju
Senin, 26 Februari 2024 16:48 Wib
Tim SAR evakuasi jenazah remaja tenggelam di Sungai Tabo-tabo Pangkep
Selasa, 20 Februari 2024 7:43 Wib
Proyek pembangunan dua sabo dam di Sungai Radda Luwu Utara telah rampung
Minggu, 18 Februari 2024 23:36 Wib
Sejumlah daerah di Sulsel gelar kerja bakti menjelang penilaian Adipura
Rabu, 31 Januari 2024 0:28 Wib
Banjir di Kabupaten Bandung
Jumat, 12 Januari 2024 16:15 Wib
"Menyeberangi" budaya Sungai Yangtze di Wuhan China
Minggu, 3 Desember 2023 8:05 Wib