Jayapura (ANTARA Sulsel) - Pembangunan kembali jembatan Daunda di Vanimo, Papua Nugini yang putus akibat diterjang banjir dan air bah pada Februari lalu masih terkendala hak ulayat.
Juru Bicara Konsulat RI di Vanimo Allen Simarmata di Jayapura, Senin mengatakan persoalan lainnya penghambat pembangunan jembatan yang rusak berat itu adalah karena pemilik tanah mengajukan tuntutan ganti rugi sekitar Rp70 juta.
"Namun saat sudah dilakukan pembayaran, pemilik hak ulayat tanah masih mengajukan kompensasi kembali," katanya.
Allen menjelaskan Pemerintah Provinsi Sandaun masih berupaya mendapatkan alokasi tambahan anggaran pembuatan jembatan baru.
"Sejumlah jembatan di provinsi lain di Papua Nugini juga dikabarkan rusak akibat terjangan banjir dan bencana, di antaranya di Wewak, Madang, Kimbey dan wilayah lainnya," ujarnya.
Menurut Allen, pihaknya berharap jembatan penghubung dua negara yaitu RI dan PNG tersebut dapat segera diperbaiki dan dibangun sebagai jembatan permanen.
"Walaupun masyarakat di dua negara ini masih melakukan aktivitas jual-belinya, namun pembelian barang tidak dalam jumlah besar, karena khawatir dengan tugas ekstra untuk menurunkan barang di Jembatan Daunda," katanya lagi.
Sebelumnya Jembatan Daunda di Vanimo, yang merupakan penghubung antara wilayah Papua dan Papua Nugini (PNG) sejak Februari lalu putus akibat terjangan air bah dan banjir yang melanda daerah tersebut. A. Novarina
Berita Terkait
Kesbangpol Sulbar antisipasi potensi ATGH pasca Pemilu 2024
Sabtu, 9 Maret 2024 19:08 Wib
Malaysia akan lanjutkan pencarian pesawat MH370 pada peringatan 10 tahun
Senin, 4 Maret 2024 12:16 Wib
Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra hadapi dakwaan kasus "lese majeste"
Selasa, 20 Februari 2024 15:30 Wib
KBRI Kuala Lumpur belum dapat notifikasi soal penangkapan ratusan WNI di Malaysia
Senin, 19 Februari 2024 12:17 Wib
90 korban tewas akibat tanah longsor di Davao Oro Filipina
Jumat, 16 Februari 2024 14:31 Wib
Dubes RI : Antusiasme WNI pemilih pada Pemilu 2024 di Kuala Lumpur cukup tinggi
Senin, 12 Februari 2024 6:53 Wib
Sultan Johor resmi menjadi Raja Malaysia XVII
Kamis, 1 Februari 2024 6:16 Wib
23 orang tewas akibat ledakan pabrik kembang api di Thailand
Jumat, 19 Januari 2024 6:23 Wib