Mamuju (ANTARA Sulbar) - Kualitas kakao yang dihasilkan di Provinsi Sulawesi Barat disukai investor Negara Swiss sehingga berniat berinvestasi mengelola hasil kakao yang ada di Sulbar.
"Klon kakao Sulbar menghasilkan kualitas kakao terbaik di Indonesia, sehingga investor negara Swiss siap bermitra mengelola kakao Sulbar melalui investasi," kata Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh di Mamuju, Senin.
Ia mengatakan, investor yang memiliki pabrik kakao terbesar di Swiss siap berinvestasi karena kakao Sulbar sangat potensial memiliki produksi besar menjadi penyumbang 72 persen kakao produksi kakao negara Indonesia.
Menurut dia, kakao Sulbar harus dibangun melalui investasi untuk kemajuan daerah dan kemajuan ekonomi masyarakat meningkatkan kesejahteraannya.
Ia mengatakan, klon kakao yang menghasilkan kualitas kakao Sulbar terbaik di Indonesia disukai negara Swiss dikembangkan dengan diberi nama klon kakao Sulawesi I dan II dalam rangka semakin meningkatkan produksi mutu dan kualitas kakao dan menjadikan kakao sebagai ikon komoditi ekonomi Sulbar.
"Program gerakan nasional peningkatan mutu dan produksi kakao (Gernas Pro Kakao) melalui program teknik budidaya kakao telah melahirkan klon kakao tersebut, klon kakao Sulbar I dan II tersebut selanjutnya menjadi dikenal dengan klon kakao Sulawesi I dan II yang sekarang ini bukan hanya dikembangkan petani di Sulbar maupun petani kakao yang ada di Sulawesi tetapi dikembangkan seluruh petani di Indonesia," katanya.
Menurut dia, klon kakao Sulawesi tersebut telah mendapatkan sertifikasi dari pemerintah di Indonesia dan nama klon Sulawesi akan mengangkat daerah di Sulawesi sebagai daerah penghasil kakao.
Menurut Gubernur, klon kakao tersebut telah diakui dunia karena klon kakao tersebut memiliki keunggulan karena dapat membuat kakao berproduksi tinggi karena setiap pohon yang tumbuh dari klon kakao Sulawesi I dan II mampu menghasilkan buah kakao hingga 300 buah per-pohon.
Selain itu, lanjutnya, pohon kakao cepat berproduksi dan tahan dari serangan hama dan penyakit.
Gubernur mengatakan, dengan adanya klon kakao Sulawesi yang digunakan petani Sulbar mengembangkan tanaman kakao diharapkan kakao di Sulbar yang memiliki luas sekitar 185 ribu hektare dapat meningkatkan produksinya sekitar 135 ribu ton per-tahun.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sulbar, Ir Supriyatno mengatakan, tahun ini kembali dilaksanakan program Gernas Pro Kakao dengan bantuan anggaran sekitar Rp220 miliar dari pemerintah pusat. FC Kuen
Berita Terkait
Bawaslu Sulbar memperkuat pemahaman regulasi hadapi PHPU
Kamis, 28 Maret 2024 23:26 Wib
Bawaslu Sulbar mengevaluasi pelaksanaan pemilu
Kamis, 28 Maret 2024 2:24 Wib
DPRD Sulbar menyusun Ranperda kemudahan berinvestasi
Kamis, 28 Maret 2024 2:23 Wib
Sinergisitas pemprov dan DPRD menghasilkan 24 penghargaan untuk Sulbar
Rabu, 27 Maret 2024 20:42 Wib
Bawaslu Sulbar meningkatkan kapasitas pengawas hadapi pilkada serentak
Rabu, 27 Maret 2024 1:48 Wib
Kemenkumham Sulbar meningkatkan kualitas produk hukum daerah
Rabu, 27 Maret 2024 1:48 Wib
Polda Sulbar menggelar pelatihan pra operasi Ketupat Marano 2024
Selasa, 26 Maret 2024 19:03 Wib
Korem Tatag terus tanamkan sikap persatuan dan kesatuan pada prajurit
Selasa, 26 Maret 2024 1:57 Wib