Makassar (ANTARA Sulsel) - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Aktivis Mahasiswa melakukan pengumpulan koin untuk pembelian alat komunikasi (Alkom) sabak atau Ipad 50 anggota DPRD Makassar yang dianggarkan senilai Rp750 juta.
"Kami rela membuang harga diri kami dan berdiri dipersimpangan jalan meminta uluran tangan para pengendara agar bisa membelikan Ipad bagi 50 anggota DPRD Makassar," ujar salah seorang mahasiswa, Yuda Jaya saat berorasi di DPRD Makassar, Selasa.
Dalam orasi para mahasiswa saat mengumpulkan uang tepat di pinggir jalan depan kantor DPRD Makassar menyatakan jika anggaran sebesar Rp750 juta untuk pengadaan teknologi Ipad sangat berlebihan dan terkesan hanya untuk digunakan bergaya saja.
Para mahasiswa ini menganggap jika gaji dan tunjangan puluhan juta yang didapatkannya dalam sebulan itu tidaklah cukup dan terbukti dengan banyaknya anggaran yang tidak masuk akal untuk mendukung kinerja mereka.
"Anggaran untuk pendidikan, kesehatan dan penanganan gizi buruk sangat-sangat tidak manusiawi. Anggaran untuk gizi buruk hanya dialokasikan Rp200 juta sedangkan pengadaan Ipad mereka para anggota dewan dihabiskan Rp750 juta," teriaknya.
Mahasiswa mengumpulkan koin dari sejumlah pengendara. Hasilnya kemudian dibawa masuk ke Kantor DPRD Makassar. Sembari berorasi, mereka meletakkan koin itu di pintu masuk salah satu ruang Komisi Dewan. Tidak seorang pun legislator yang menghadapi mereka.
"Meski jumlahnya tidak seberapa, kami harap para anggota dewan tersinggung dengan aksi ini. Karena mereka seolah tidak punya uang, sehingga harus meminta pengadaan ipad kepada Pemerintah Kota," jelasnya.
Mahasiswa meminta para legislator mengurungkan niat mereka serta mengalihkan anggaran ipad untuk kepentingan masyarakat umum yang lebih mendesak.
Yuda mengatakan, permintaan ipad dewan tidak sebanding dengan kinerjanya. Sejak dilantik, dewan disebut belum menunjukkan kinerja nyata untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat Makassar.
Lagipula, penganggaran benda tersebut dianggap tidak tepat sasaran, mengingat masih banyak masyarakat miskin yang semestinya menjadi perhatian.
Pengadaan ipad dewan beberapa hari belakangan mengemuka di masyarakat. Pengadaan tersebut bernilai sekitar Rp750 Juta. Di mana setiap ipad seharga Rp15 Juta akan dibagikan untuk setiap legislator. Anggarannya disahkan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah 2015 yang disahkan Desember tahun lalu.
Legislator Demokrat, Susuman Halim mengatakan, tidak mengetahui pengadaan barang tersebut. Pengadaan, menurut dia, adalah inisiatif Sekretariat Dewan yang eksekusinya berada di tangan Pemerintah Kota.
"Tidak melekat di dewan, meski yang akan menggunakannya adalah legislator," katanya.
Susuman menganggap respon negatif masyarakat terhadap pengadaan ipad sebagai hal wajar, dan bisa menjadi koreksi bagi dewan. Namun, kondisi itu tidak serta merta dapat membatalkan penganggaran.
Sebab apa yang tertuang di dalam APBD dianggap sebagai amanat yang harus dijalankan. Apalagi, barang yang dimaksud memang menjadi kebutuhan.
Legislator Fraksi NasDem, Supratman menilai protes terlalu berlebihan. Menurutnya, pengadaan ipad untuk menunjang kinerja sehari-hari. Apalagi, Pemkot telah merancang konsep Smart City yang terintegrasi dengan sistem digital.
"Pejabat Pemkot saja difasilitasi komputer lengkap dengan meja dan lainnya. Masa kita cuma ipad diributkan," sebutnya. ***2***
(T.KR-MH/B/F003/F003) 26-05-2015 19:57:27
Berita Terkait
Mantan Direktur PDAM Luwu Syaharuddin divonis 7 tahun penjara
Kamis, 28 Maret 2024 15:12 Wib
Disnaker Makassar memperketat pemantauan penerapan Permenaker tentang THR
Kamis, 28 Maret 2024 15:07 Wib
Menteri PPPA membantah kasus perundungan di pesantren meningkat
Kamis, 28 Maret 2024 2:25 Wib
Pelindo Regional 4 memprediksi puncak arus mudik H-4
Kamis, 28 Maret 2024 2:24 Wib
Hakim vonis dua terdakwa korupsi bibit sapi di Jeneponto empat tahun penjara
Rabu, 27 Maret 2024 21:57 Wib
KPU Sulsel menyiapkan strategi hadapi gugatan sengketa Pemilu
Rabu, 27 Maret 2024 19:21 Wib
Menteri PPPA minta kampanyekan "dare to speak up" menghadapi kekerasan
Rabu, 27 Maret 2024 16:03 Wib
Unismuh dan BNNP Sulsel wujudkan kampus bebas narkoba
Rabu, 27 Maret 2024 14:37 Wib