Makassar (ANTARA Sulsel) - Tim monitoring iklan rokok di sekitar sekolah wilayah Makassar Sulawesi Selatan menyebutkan 90 persen sekitaran sekolah di jadikan ajang promosi produk rokok.
"Ini berdasarkan monitoring yang dilakukan sejak Februari-Mei 2015. Dari 49 sekolah yang sudah di survei wilayah sekitarnya di penuhi iklan rokok," ujar tim teknis monitoring Yayasan Pengembangan Media Anak (YPMA), Cholis saat di hubungi di Makassar, Jumat.
Dia menyebutkan monitoring tersebut dilakukan di sejumlah sekolah negeri maupun swasta termasuk sekolah favorit mulai tingkatan SD, SMP dan SMA di wilayah Makassar.
"Bagi sekolah yang tidak ada iklan rokok, kami tidak lakukan monitoring. Kami lebih banyak monitoring di sekolah dianggap favorit ada terpasang iklan pada kiri dan kanannya termasuk warung dijadikan wadah beriklan," sebut dia.
Saat ditayakan sekolah apa saja yang dimonitor, kata dia, ada beberapa sekolah favorit di Makassar dan selebihnya swasta. Namun dirinya tidak menjelaskan secara detail dimana letak sekolah tersebut.
"Nanti akan disampaikan dan diulas secara mendalam pada diskusi bersama wartawan mengangkat tema `Serangan Iklan Rokok di Sekitar Sekolah Kota Makassar` di Yayasan Jantung Kompleks Stadion Andi Mattalata hari minggu ini," ucapnya.
Cholis menambahkan iklan rokok yang terpampang di sekitar sekolah dianggap sebuah ajakan dan mempengaruhi pelajar untuk mengkonsumsi rokok yang bisa membahayakan kesehatan.
Sebelumnya, Lembaga Lentera Anak Indonesia (LAI), Yayasan Pengembangan Media Anak (YPMA), Smoke Free Agents (SFA), dan Klub Jantung Remaja Makassar bekerja sama melakukan pemantauan iklan rokok di sekitar sekolah.
Monitoring dilakukan selama Januari-April 2015 di lima kota besar di Indonesia, yakni Jakarta, Bandung, Padang, Mataram, dan Makassar.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengetahui dan mengumpulkan bukti bagaimana industri rokok menjalankan strateginya untuk mencari perokok pemula, khususnya di sekitar sekolah.
Hasil pemantauan di 360 sekolah di lima kota tersebut memperlihatkan bukti bahwa industri rokok gencar melakukan iklan dan promosi rokok di sekitar sekolah, yang merupakan tempat berkumpulnya anak-anak dan remaja.
Untuk Kota Makassar sendiri menunjukkan 90 persen sekolah dikepung dengan iklan rokok di tempat-tempat penjualan, angka ini merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan kota-kota lain yang diteliti.
Rencananya sosialisasi dan diskusi dampak rokok bagi kesehatan dan usia dini yang dijadwalkan digelar pada Minggu 30 Agustus 2015 di Yayasan Jantung Cabang Utama Sulawesi Selatan, Komplek Stadion Mattoangin, Makassar.
Dalam diskusi tersebut menghadirkan nara sumber Santi Indra Astuti, Tim Monitoring dari YPMA dan Dosen Fakultas Komunikasi UNISBA serta DR. Asniar Khumas dari Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makasar.
Turut mengundang dan akan hadir dalam kegiatan itu yakni DR Hj A Majdah Agus Arifin Nu'mang, selaku Ketua Yayasan Jantung Cabang Utama Sulsel, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel.
Kemudian Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Kepala Dinas Pendapatan Kota Makassar dan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja.
Berita Terkait
Pemkot Makassar menggencarkan sosialisasi perda kawasan tanpa rokok
Selasa, 23 April 2024 12:52 Wib
DJBC: Sebanyak 1,98 juta batang rokok ilegal disita pada Januari-Februari 2024
Jumat, 29 Maret 2024 1:31 Wib
BPS: Beras dan rokok kretek penyumbang inflasi di Sulsel
Jumat, 2 Februari 2024 1:18 Wib
Inggris bakal larang rokok elektrik sekali pakai demi kesehatan anak-anak
Selasa, 30 Januari 2024 15:29 Wib
Pemerintah Indonesia menetapkan Pajak Rokok Elektrik berlaku mulai 1 Januari 2024
Sabtu, 30 Desember 2023 12:59 Wib
PDPI: Rokok elektrik mengandung bahan berbahaya dan efek buruk pada kesehatan
Kamis, 28 Desember 2023 12:22 Wib
Capres Ganjar: Petani hingga ekosistem tembakau harus dilindungi
Selasa, 19 Desember 2023 17:37 Wib
Kemenkeu menyiapkan 17 juta pita cukai rokok baru untuk 2024
Sabtu, 16 Desember 2023 11:28 Wib