Makassar (ANTARA Sulsel) - Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nasional Demokrat Sulawesi Selatan menyebutkan mundurnya anggota DPRD dari Nasdem Soppeng Andi Akbar Singke tidak berimbas luas dan hanya melahirkan polemik di kabupaten itu.
"Pengurusan Partai Nasdem baik-baik saja, tak ada persoalan dalam soal kepengurusan partai di sana," ujar Juru Bicara DPW Nasdem Sulsel Rudianto Lallo di Makassar, Senin.
Dia mengatakan, polemik yang terjadi di DPD Nasdem Soppeng itu bisa dikendalikan dan tidak terlalu berdampak pada struktur kepengurusan maupun pada pemilihan kepala daerah di 11 kabupatan yang satu diantaranya itu di Soppeng.
Rudi mengaku saat ini pihaknya di DPW beserta 11 DPD Nasdem sedang fokus dalam pemenangan usungan calon kepala daerah, apalagi DPP sudah memberikan target menang di semua kabupaten.
Selain itu, Rudi menambahkan, tidak ada hal yang dapat mengganggu kepengurusan partai Nasdem terkait dengan calon dan wakil bupati yang diusung oleh partai Nasdem diputaran pilkada
"Kita fokus saja menangkan semua 11 daerah, jadi tak ada masalah di sana. DPP sudah memberikan target untuk memenangkan sebanyak-banyaknya daerah," katanya
Diketahui dalam pilkada Soppeng, DPP Nasdem memberikan rekomendasi kepada Lutfi Halide-Andi Zulkarnaien Soetomo pada saat penjaringan calon bupati dan wakil bupati di Kabupaten Soppeng.
Sebelumnya, 400 kader Dewan Pimpinan Daerah Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Soppeng, Sulawesi Selatan, mengajukan pengunduran diri karena kecewa dengan kepemimpinan Luthfi Andi Mutty sebagai Ketua DPW Nasdem Sulsel.
"Kami semua memilih mundur dari Nasdem Soppeng karena tidak sejalan dengan Ketua DPW Nasdem (Luthfi)," kata mantan Sekertaris Nasdem Soppeng Aziz Matto.
Dia mundur bersama ratusan kader lainnya setelah legislator Nasdem di DPRD Sulsel Andi Akbar Singke mengumumkan pengunduran diri itu pekan lalu.
Andi Akbar Singke memilih mundur dari jabatannya sebagai pejabat daerah atau anggota DPRD Sulsel karena kecewa dengan kepemimpinan Luthfi Andi Mutty selaku Ketua DPW serta pengurus DPP.
"Pung Cambang (Akbar Singke) sudah menyatakan mundur karena tidak sepakat dengan keputusan partai yang memilih mendukung dan mengusung pasangan calon Lutfi Halide-Zulkarnain Soetomo dan bukannya Andi Kaswadi Razak-Supriansa (Akar Super)," katanya.
Menurut dia, 400 orang loyalis Akbar Singke ini sejak awal mendukung Kaswadi-Supriansa. Tetapi partainya dalam hal ini DPP justru mengabaikan dukungan itu dan memilih lawan, yakni pasangan Lutfi Halide-Zulkarnain Soetomo.
Azis Matto mengakui Luthfi terkesan memaksakan diri untuk menunjuk calon bupati yang menurut pribadi Luthfi berpeluang menang dengan mengabaikan kader Nasdem di Soppeng.
"Dia (Lutfi) tidak bisa mengelak. Tidak ada partai manapun mengusung tanpa mendengar usulan DPW, apalagi dia itu juga pengurus pusat. Ada mekanisme dari DPP dan PO. Dia itu terlalu memaksakan dan mengabaikan kader," ujarnya.
Berita Terkait
Pj Gubernur Sulsel melantik 89 pejabat administrator dan 77 pengawas
Rabu, 24 April 2024 20:28 Wib
SAFEnet dan Unhas diskusikan Undang-undang Perlindungan Data Pribadi
Rabu, 24 April 2024 20:00 Wib
Kemenkumham Sulsel terima kunjungan tim BPIP RI bahas evaluasi pajak NKB
Rabu, 24 April 2024 16:44 Wib
Berbagai produk UMKM dikenalkan pada pameran pembangunan Soppeng
Rabu, 24 April 2024 16:42 Wib
Pj Gubernur Sulsel serahkan penghargaan kepada Lantamal VI Makassar
Rabu, 24 April 2024 15:09 Wib
Pj Gubernur Sulsel resmikan sejumlah proyek di Hari Jadi Soppeng
Rabu, 24 April 2024 15:08 Wib
Kakanwil Kemenkumham Sulsel lantik lima PPNS
Rabu, 24 April 2024 14:38 Wib
UNIDO dampingi 1.500 petani rumput laut Sulsel dalam program GQSP
Rabu, 24 April 2024 9:29 Wib