Makassar (ANTARA Sulsel) - Ibu dari korban Pesawat Twin Otter Aviastar, Co-Pilot Yudhistira F Arianto, Hardianing Astiti Eka (59) berharap proses identifikasi atau pemeriksaan antemortem dan postmortem di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar bisa rampung dan berhasil mengidentifikasinya putranya itu.
"Semoga prosesnya segera selesai. Yudhistira itu anaknya sangat baik, bijaksana, rajin ibadah dan sangat perhatian sama keluarganya," ujar Hardianing Astiti Eka di Posko Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sulselbar di Makassar, Rabu.
Dia yang sejak sore terus menunggu hasil identifikasi oleh tim dokter forensik tidak henti-hentinya menatap ruang jenazah sambil menunggu kedatangan para dokter tersebut.
Hardianing mengaku dirinya terakhir berkomunikasi dengan anaknya itu sesaat sebelum menerbangkan pesawat dari Masamba, Luwu Utara menuju Makassar, Sulawesi Selatan.
Bahkan dirinya mengingatkan kepada anaknya itu apakah telah melaksanakan ibadah shalat Dhuhur dan telah melaksanakan shalat sunnah atau belum.
Namun pesan singkat yang dikirimkan melalui smartphonenya (HP) itu tidak mendapatkan balasan. Dirinya terus menghubungi anaknya itu hingga jelang Magrib.
"Beberapa kali saya telepon sekitar jam lima sore, tapi tidak aktif. Nanti saya tahu setelah melihat di televisi kalau pesawatnya hilang kontak," ucapnya.
Korban Yudhistira F Arianto yang menjadi Co-Pilot pesawat Aviastar jenis PKBRM/DHC6 itu hingga saat ini belum bisa dikenali oleh tim dokter forensik karena kondisi jenazah yang hangus terbakar.
Ibu korban mengaku jika nanti setelah jenazah anaknya telah dipastikan, maka dirinya akan membawanya ke kampung halamannya dan dimakamkan di Kompleks Perumahan Korem, Jalan Majapahit, Pelasa Kuta, Bali.
Sebelumnya, tim dokter forensik DVI RS Bhayangkara, Polda Sulsel telah mengumumkan tiga orang korban yang sudah teridentifikasi yakni Nurul Fatimah (26) warga Jalan Sunu ll/3, Kecamatan Tallo, Makassar.
Kemudian Sukris Winarto (43) warga Jalan Merak Nomor 6, Kelurahan Mandala, Biak, Papua serta Riza Arman (30) warga Jalan Jambu Putih, Kecamatan Koasia, Kendari, Sulawesi Tenggara.
Pesawat Aviastar diketahui hilang kontak sekitar 11 menit setelah lepas landas dari Bandara Andi Djemma, Masamba menuju Makassar (2/10), sekitar pukul 14.25 Wita.
Berita Terkait
Tim DVI Polri kembali identifikasi empat jenazah korban dukun di Banjarnegara Jateng
Senin, 10 April 2023 12:49 Wib
DVI identifikasi dua jenazah korban kebakaran Depo Plumpang
Sabtu, 4 Maret 2023 17:57 Wib
Tim DVI Polri mengidentifikasi dua Jenazah WNI korban gempa Turki
Minggu, 19 Februari 2023 19:31 Wib
DVI Polda Sulsel identifikasi dua korban tanah longsor Cenrana Maros
Senin, 9 Januari 2023 6:30 Wib
DVI Polri ungkap kesulitan selama identifikasi korban gempa Cianjur Jawa Barat
Minggu, 27 November 2022 5:43 Wib
DVI Polri periksa 10 lagi kantong jenazah korban gempa Cianjur Jawa Barat
Minggu, 27 November 2022 5:04 Wib
Polda NTT kembali berhasil identifikasi tiga jenazah korban kapal Cantika Express 77
Rabu, 26 Oktober 2022 11:20 Wib
Data sementara DVI Polri catat korban meninggal 125 orang dalam tragedi Kanjuruhan
Minggu, 2 Oktober 2022 17:13 Wib