Makassar (ANTARA Sulsel) - Badan SAR Nasional (Basarnas) memberi penghargaan kepada berbagai unsur yang terlibat dalam menemukan pesawat Aviastar yang jatuh di Buntu Pajaja, Dusun Gamaru, Desa Ulusalu, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, pada Jumat (2/10), yang lalu.
"Basarnas selama ini setiap ada operasional di daerah, saya selalu hadir memberi penghargaan kepada potensi SAR yang ada, dengan demikian kami ingin membina masyarakat dan potensi-potensi lain yang memiliki kemampuan dasar SAR, kita himpun menjadi kekuatan besar," kata Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya (TNI) FHB. Soelistyo seusai memberi piagam penghargaan secara simbolis di Makassar, Rabu.
Piagam ini diberikan kepada unsur pemerintah daerah, warga dan puluhan Pegawai Negeri Sipil (PNS) lingkup Pemda Luwu, anggota Polres dan TNI yang telah berjasa dalam menemukan dan mengevakuasi para korban, termasuk di antaranya Kapolres Luwu AKBP Adex Yusdianto yang langsung turun ke lokasi memimpin pencarian setelah mengolah informasi warga.
Kepala Basarnas mengatakan pihaknya terus mendorong agar upaya penyelamatan dapat dilakukan bersama dengan masyarakat dan potensi SAR lainnya. Penghargaan yang diberikan sekaligus merupakan bentuk penguatan kepada masyarakat dan berbagai unsur potensi SAR yang ada di daerah.
"Supaya negara tidak membiayai sejumlah besar `rescueer` akan lebih baik jika SAR kecil, modern tetapi dibantu oleh masyarakat. Makanya penghargaan harus diberikan," kata dia.
Sementara itu, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menilai.penghargaan yang diberikan lebih kepada bentuk penghargaan atas kekompakan yang ditunjukkan oleh semua pihak yang terlibat dalam upaya menemukan dan mengevakuasi korban Aviastar.
"Tidak ada pihak yang mengklaim paling menentukan, tetapi karena berjalannya sistem dengan baik, kemudian ada pembagian fungsi dan tanggung jawab yang jelas dan saling mendukung," kata gubernur.
Penghargaan tersebut, kata dia sangat bermakna karena menunjukkan bahwa dengan kekompakan yang terjalin antara TNI, Polri, masyarakat dan berbagai unsur lainnya, maka tantangan yang dihadapi dapat diatasi.
Pesawat Aviastar DHC6/PK-BRM dengan nomor penerbangan MV 7503 itu dinyatakan hilang, Jumat 2 oktober lalu setelah take off dari Bandara Andi Djemma pukul 14.25, sekitar 11 menit kemudian atau pukul 14.36 Wita hilang kontak dari Menara Pemantau Bandara Andi Djemma.
Pesawat ditemukan hancur, Senin 5 Oktober karena informasi warga di kawasan pegunungan Latimojong, Luwu.
Sepuluh korban tewas, Pilot Capt Iri Afriadi, Co Pilot Yudhistira dan teknisi Soekris Winarto, tujuh penumpang, Nurul Fatimah Muhajir dua orang bayi Afif dan Raya, Lisa Falentin, Riza Arman, M Nasir, Sakhi Arqam, M Natsir.
Berita Terkait
Basarnas Makassar melakukan pencarian nelayan yang jatuh dari perahu
Minggu, 24 Maret 2024 1:42 Wib
Basarnas tutup operasi pencarian korban Kapal Yuiee II di Perairan Selayar
Kamis, 21 Maret 2024 20:55 Wib
Basarnas tambah tiga hari pencarian korban Kapal Yuiee Jaya II tenggelam
Selasa, 19 Maret 2024 17:10 Wib
Seorang korban kapal Yuiee Jaya II ditemukan telah meninggal dunia
Selasa, 19 Maret 2024 3:17 Wib
Operasi SAR diperpanjang setelah penemuan jasad korban Kapal Yuiee Jaya 2
Selasa, 19 Maret 2024 3:16 Wib
Tim SAR gabungan evakuasi satu jenazah korban kapal Yuiee Jaya 2
Sabtu, 16 Maret 2024 18:44 Wib
Tim SAR Gabungan temukan dua pelampung diduga milik Kapal Yuiee Jaya 2
Jumat, 15 Maret 2024 21:25 Wib
Pesawat TNI AU bantu pencarian 21 korban Kapal Yuiee di perairan Selayar
Kamis, 14 Maret 2024 22:11 Wib