Mamuju Utara, Sulbar (ANTARA Sulsel) - Warga yang bermukim di Desa Bambakoro, Kecamatan Lariang, Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat, merasa khawatir adanya wacana pembukaan tambang galian C karena dapat menjadi sumber bencana di daerah itu.
"Wacana Pemerintahan Desa (Pemdes) yang akan bekerja sama dengan salah satu pengusaha untuk usaha tambang galian C yang akan beroperasi di Sungai Lariang melalui ijin Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes) akan kita pertimbangkan lagi karena pengerukan itu dikabarkan akan memakai alat modern yang dapat mengeruk material Pasir Batu (Sirtu) hingga ribuan kubik per jam," kata Haerun salah seorang warga Bambakoro di Mamuju Utara, Senin.
Menurutnya, pengerukan berskala besar tersebut dikabarkan menggunakan penyedot raksasa sehingga sangat dikhawatirkan menjadi pemicu terjadinya erosi.
Apalagi, wacana itu hanya disetujui oleh sebahagian kecil masyarakat saja dengan mengedar tanda tangan setuju yang sejatinya mesti dilakukan musyawarah antara Pemdes dan seluruh masyarakat yang ada di Bambakoro.
"Aktivitas tambang galian C konon akan dikelola dengan peralatan modern yang mampu menyedot material ribuan kubik perjamnya sehingga dikhawatirkan dapat menggerus endapan tanah yang dapat mengakibatkan erosi disepanjang pemukiman dan lahan warga. Ini harus melalui kajian mendalam sebelum dilakukan kegiatan penambangan," tutur Haerun.
Selain itu Haerun juga menjelaskan, limbah lumpur sungai yang terkoyak oleh alat penyedot modern akan membuat ikan menjauh dari pantai sehingga akan sangat menyulitkan nelayan untuk mendapatkan ikan.
Hal senada juga diungkapkan Sukri, salah satu tokoh masyarakat juga mengaku cemas wacana pembukaan tambang galian C di daerahnya.
Ia menyebutkan, memang wacana tersebut sangat baik untuk menggenjot sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), namun juga perlu dipertimbangkan dampak yang akan ditimbulkan, jika dampak lebih besar dari manfaat maka sebaiknya dibatalkan.
Sementara itu, Ketua BPD Desa Bambakoro, Sahari, menyampaikan hal itu baru akan di musyawarakan kepada masyarakat terkait tambang galian C ini.
"Memang benar, tambang galian C ini wacananya akan dikelola oleh salah satu pengusaha melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Tetapi itu belum final karena pemerintah tentu meminta persetujuan dari masyarakat itu sendiri," jelas Sahari.
Berita Terkait
Bekas galian tambang marmer
Minggu, 10 September 2023 20:06 Wib
Gubernur Sulsel : Rekonstruksi Jalan Yasin Limpo di Gowa masuki tahap galian
Senin, 15 Mei 2023 22:32 Wib
Danny Pomanto tepis isu banjir Makassar diakibatkan oleh reklamasi dan galian
Selasa, 14 Februari 2023 22:58 Wib
Empat penambang emas tradisional tewas dalam lubang galian di Lebong Bengkulu
Kamis, 8 September 2022 13:19 Wib
Lima orang penambang emas di Bombana meninggal tertimbun di lubang galian
Rabu, 24 November 2021 16:10 Wib
Warga tiga dusun di Gowa adukan tambang galian ilegal
Rabu, 28 Juli 2021 16:10 Wib
Ketua DPD RI minta Pemkab Barru hentikan sementara aktivitas tambang yang diprotes warga
Senin, 28 Juni 2021 17:19 Wib
DPRD Sulsel kembali soroti maraknya tambang galian C ilegal
Rabu, 7 April 2021 13:38 Wib