Makassar (ANTARA Sulsel) - Wakil Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat Brigjen Pol Gatot Eddy Pramono memimpin langsung rapat pengungkapan dan motif pelemparan bom molotov di Pos Polisi Tello, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar.
"Pak Wakapolda memimpin langsung pertemuan di ruang kerja Kapolrestabes usai meninjau langsung pos polisi yang dilempari bom molotov," ujar Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Frans Barung Mangera di Makassar, Minggu.
Dia mengatakan, penyelidikan kasus pelemparan bom molotov itu baru saja dimulai dan belum mendapatkan petunjuk apapun. Namun sejumlah barang bukti sudah disita anggota.
Anggota Reserse dan Kriminal Polrestabes Makassar yang mendatangi tempat kejadian perkara untuk melakukan penyelidikan perihal pelemparan molotov tersebut berhasil mengamankan sejumlah barang bukti.
Di lokasi kejadian, polisi berhasil mengamankan tiga alat bukti dari pos polisi yang diantaranya adalah pecahan botol dan pecahan kaca pos polisi, sumbu yang digunakan serta kamera pemantau atau CCTV.
"Sudah ada beberapa barang bukti yang disita anggota seperti pecahan kaca, pecahan botol dan sumbunya serta kamera CCTV yang berada dibelakang pos polisi," katanya.
Semua barang bukti yang diamankan itu, selanjutnya diserahkan ke Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri Cabang Makassar untuk dilakukan pemeriksaan sidik jari.
"Untuk pecahan botol yang digunakan pelaku itu bisa menjadi petunjuk dan semoga saja ada sidik jari pelaku yang menempel di botolnya," jelas Barung.
Dalam pertemuan itu, selain Wakapolda Sulsel, hadir Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Rusdi Hartono, Direktur Intelkam Polda Sulselbar, Kasat Serse serta pejabat lainnya.
Sebelumnya, dalam kejadian pelemparan bom molotov itu, seorang anggota Lalu Lintas Polrestabes Makassar Aiptu Luther Payung harus dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara setelah tangan kirinya mengalami luka bakar.
"Malam minggu adalah malam yang sangat padat dan ada dua orang anggota lalu lintas yang berjaga di Jalan Urip Sumoharjo depan posnya dan setelah dini hari mereka dilempari bom molotov," ujar Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Frans Barung Mangera di Makassar, Minggu.
Dia mengatakan, dua orang anggota selain dari Aiptu Luther Payung masih ada rekannya Aipda Andi Madiansyah juga sedang bertugas malam itu selama sekitar delapan jam.
Barung menyebutkan, tepat pukul 02.30 Wita, keduanya memilih beristirahat setelah menunaikan tugasnya mengatur lalu lintas yang memang selalu ramai setiap malam minggunya.
Aiptu Luther Payung memilih beristirahat di dalam pos polisi, sedangkan rekannya Aipda Andi Madiansyah sedang beristirahat di atas mobil patroli yang jaraknya sekitar 10 meter dari pos polisi.
Setelah lempara bom molotov itu ke arah pos polisi, Aiptu Luther kemudian terbangun karena kepulan asap serta api yang membakar lengan kirinya yang kemudian meminta pertolongan.
"Kedua anggota ini kecapaian berdinas dan memilih untuk beristirahat sejenak tetapi keduanya terbangun karena adanya lemparan bom molotov yang belum diketahui identitasnya," katanya.
Berita Terkait
Rumah pimpinan Pondok Pesantren MBI dilempari bom molotov
Selasa, 17 Mei 2022 14:17 Wib
Polisi tangkap lima peserta aksi tolak PPKM bawa bom molotov
Rabu, 21 Juli 2021 19:22 Wib
Polisi benarkan Kantor PDIP Bogor dilempari bom molotov
Selasa, 28 Juli 2020 19:46 Wib
Kantor DPP Partai Golkar diserang orang tidak dikenal
Rabu, 21 Agustus 2019 16:32 Wib
Pangdam Sebut Molotov di Mapolsek Bukan Teroris
Senin, 1 Januari 2018 19:01 Wib
Markas Polsek Bontoala Makassar dilempar molotov
Senin, 1 Januari 2018 18:05 Wib
Terkait pelemparan bom di Polsek
Senin, 1 Januari 2018 13:14 Wib
Terkait pelemparan bom di Polsek
Senin, 1 Januari 2018 13:14 Wib