Mamuju (ANTARA Sulbar) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat meningkatkan areal pertanaman jagung mencapai 50.000 hektare untuk memacu peningkatan ekonomi daerah yang disumbangkan sektor pertanian.
"Pemerintah di Sulbar terus membangun pertanian, perikanan, dan infrastruktur untuk mendorong ekonomi daerah," kata Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh, di Mamuju, Sabtu.
Ia menyebutkan, Pemprov Sulbar menargetkan dapat mencetak areal pertanaman jagung mencapai 50.000 hektare untuk meningkatkan produksi jagung mencapai 150.000 ton per tahun di Sulbar
Menurut dia, produksi jagung di Sulbar tertinggi secara nasional, sehingga daerahnya terus mengandalkan komoditas jagung sebagai andalan menyumbang sektor pertanian.
Dia menegaskan pemerintah daerah setempat akan terus memberikan bantuan benih jagung kepada petani, selain menambah luas areal tanaman jagung.
"Jagung dengan benih unggul bermutu juga terus berupaya diprogramkan pengadaannya agar selain produksi tinggi kualitas juga memadai," katanya lagi.
Ia menyatakan budi daya tanaman jagung di Sulbar sangat menjanjikan dikembangkan karena iklim yang cocok untuk tanaman itu.
"Pengembangan tanaman jagung juga untuk membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat di sektor pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan, dan mengikis angka pengangguran masih tersisa tiga persen," katanya pula.
Berita Terkait
Penjabat Gubernur Sulsel dianugerahi gelar adat Daeng Mappuji
Jumat, 19 April 2024 17:48 Wib
Pj Gubernur: Pemprov Sulsel siap berkolaborasi dengan kejaksaan
Jumat, 19 April 2024 9:36 Wib
Kemenkumham Sulbar bantu pemprov legalisasi produk hasil perikanan
Jumat, 19 April 2024 8:04 Wib
Pj Gubernur Sulsel mengapresiasi sinergisitas Basarnas tangani bencana
Jumat, 19 April 2024 7:40 Wib
Pemprov Sulbar membangun usaha ternak di kawasan transmigrasi
Kamis, 18 April 2024 23:31 Wib
KKSS : Pelaksanaan PSBM fokus melihat potensi produk lokal Sulsel
Kamis, 18 April 2024 20:55 Wib
Konsul Filipina temui Pj Gubernur Sulsel memperkuat hubungan bilateral
Kamis, 18 April 2024 20:41 Wib
Pemprov Sulsel fokus pada konversi pangan ke tanaman hortikultura
Kamis, 18 April 2024 15:26 Wib