Palu (ANTARA Sulsel) - Kepala Bidang Humas Polda Sulteng AKBP Hari Suprapto membantah gembong teroris yang paling diburu polisi dan TNI yakni Santoso alias Abu Wardah telah tertembak mati dalam Operasi Tinombala, Sabtu.
"Setelah kami cek informasinya ke petugas di lapangan, ternyata informasi dan foto itu tidak benar," katanya saat dihubungi Antara melalui telepon genggamnya di Poso, Sabtu malam.
Sebelumnya beredar luas satu keping foto yang terdiri atas dua gambar yakni Santoso yang menyandang senjata, berkaos loreng, menggunakan jeket bertutup kepala serta memakai tongkat, dan sebuah foto seorang laki-laki mirip wajah Santoso yang tergeletak tak bernyawa di atas tanah dan di pinggangnya terikat sebuah parang dan sarungnya.
Dalam foto tersebut tertulis teks 'korban yang diduga Santoso meninggal dunia saat baku tembak dengan anggota TNI-Polisi yang tergabung dalam Operasi Tinombala di Desa Torire, Kecamatan Lore Tengah, Kabupaten Poso, Sabtu (16/4)."
"Memang ada penyisiran oleh petugas tadi sore, namun tidak ada peristiwa seperti yang tersebar di foto itu," ujar Hari yang mantan Kapolres Buol, Sulawesi Tengah itu.
Pada Jumat (15/4), Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti dan Kepala BNPT Tito Karnavian mengunjungi Kota Poso dan wilayah Napu yang menjadi basis Operasi Tinombala oleh Polri-TNI, dan mengatakan bahwa Santoso masih berada di hutan sekitar wulayah Lore alias dataran Napu.
Kelompok Santoso yang diperkirakan masih berjumlah 27 orang - setelah dua orang ditangkap hidup pada Jumat, 15 April -- kini semakin terdesak, kekurangan logistik dan terpecah alias tidak kompak lagi.
Karena itu, Kapolri dan Kepala BNPT berharap Operasi Tinombala yang telah berjalan dengan baik sejak Januari 2016 ini akan segera selesai alias mencapai tujuannya yakni menangkap Santoso dan para pengikutnya.
Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Rudy Sufahriadi mengatakan bahwa selama Operasi Tinombala 2016, Satuan Tugas (Satgas) gabungan Polri dan TNI tersebut telah menangkap 14 orang anggota kelompok Santoso, dimana empat orang ditangkap hidup dan 10 orang tewas.
Dengan demikian, kelompok Santos yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) saat ini berjumlah 27 orang, tiga di antaranya perempuan dan dua orang warga negara asing.
Berita Terkait
Forkopimda dari tiga provinsi hadiri pisah sambut Pangdam XIV/Hasanuddin
Kamis, 4 Januari 2024 14:23 Wib
IPW minta Polda Metro Jaya menunda proses hukum kasus Aiman Witjaksono
Jumat, 1 Desember 2023 10:40 Wib
Liga 1 Indonesia - Persikabo 1973 raih kemenangan perdana di bawah pelatih Aji Santoso
Sabtu, 4 November 2023 20:32 Wib
Pangdam XIV/Hasanuddin: HUT TNI momentum tingkatkan kualitas personil
Jumat, 6 Oktober 2023 1:08 Wib
Ziarah makam pahlawan memperingati HUT ke-78 TNI
Rabu, 4 Oktober 2023 13:01 Wib
KPI memutuskan tayangan azan yang tampilkan Ganjar Pranowo bukan pelanggaran
Kamis, 14 September 2023 15:46 Wib
Liga 1 Indonesia - Pelatih Persebaya harapkan penggunaan VAR dipercepat musim ini
Selasa, 11 Juli 2023 22:37 Wib
Kemendag menegaskan ekspor pasir laut masih dilarang
Kamis, 6 Juli 2023 10:28 Wib