Makassar (ANTARA Sulsel) - Lembaga donor USAID Prioritas mendorong Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan meningkatkan literasi dalam pengembangan pendidikan di setiap sekolah.
"Literasi merupakan salah satu pondasi utama peningkatan kapasitas anak didik," sebut Koordinator USAID Prioritas Sulsel, Jamaruddin dalam siaran persnya diterima di Makassar, Rabu.
Menurutnya sekolah-sekolah ke depan harus berbasis literasi. Artinya membaca dan menghasilkan karya menjadi dasar semua gerakan dan kegiatan sekolah. Aspek terkait bagaimana sekolah mengembangkan budaya baca bagi siswa.
Untuk itu Sekolah penting didorong untuk berbasis literasi. Karena sekolah idealnya berbasis literasi, para pengawas sebagai pembina dan tenaga monitoring dan evaluasi sekolah.
"Secara agama, membaca adalah perintah Tuhan yang pertama. Dengan pelatihan ini, selain berkaitan dengan pembelajaran dan manajemen sekolah, para pengawas dilatih memantau sekolah agar bisa berbasis literasi," katanya disela pemantauan pelatihan pengawas.
Pada lembaran pemantauan budaya baca, pengawas diminta untuk meninjau beberapa hal yakni apakah ada jadwal rutin membaca di luar membaca buku pelajaran. Kemudian apakah ada kegiatan yang mendorong anak menjadi berminat membaca, misalnya guru membaca dongeng.
Selajutnya adakah fasilitas sekolah yang mendekatkan siswa terhadap buku, sepeti sudut baca, taman baca dan lain-lain. Bagaimana peranan orang tua siswa dalam program membaca? Bagaimana sekolah menjamin ketersediaan buku.
Dan apakah program budaya baca tercantum dalam perencanaan dan penganggaran sekolah serta guru sudah memberikan tauladan pada siswa dengan rajin membaca.
Jamaruddin berharap setelah pelatihan, seluruh pengawas di Kabupaten Maros akan mengimplemtasikan ilmunya kepada setiap sekolah yang diawasi.
"Setelah meninjau sekolah, dan melihat budaya bacanya kurang, mereka diharapkan memberi solusi, membinanya dengan baik. Ketika dilihatnya banyak kemajuan, mereka diharapkan bisa menyebarkan cara mencapai kemajuan tersebut ke sekolah lain," ujarnya.
Sebelumnya, sebanyak 73 orang pengawas se Kabupaten Maros mengikuti pelatihan di hotel Transit II Maros guna peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia utamanya pengawasan terkait minat baca siswa di sekolah.
Diketahui Indonesia merupakan salah satu negara yang paling rendah tingkat literasi di seluruh dunia. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Central Connecticut State University tahun 2016, Indonesia berada di nomor 60 dari 61 negara yang diteliti.
"Berdasarkan penelitian itu, negara yang literasinya rendah, warganegaranya cenderung suka kekerasan dan melanggar hak orang lain, miskin, tidak cerdas dan kurang gizi," tambahya.
Berita Terkait
Erick Thohir meminta BUMN bijaksana beli dolar sesuai prioritas
Jumat, 19 April 2024 17:59 Wib
Menpan RB: 38 kementerian-lembaga yang pertama dipindah ke IKN
Rabu, 17 April 2024 16:16 Wib
Cara menggunakan dana THR secara bijak berdasarkan skala prioritas
Kamis, 28 Maret 2024 12:44 Wib
NasDem: Bukan prioritas dukung atau oposisi pada pemerintahan baru
Kamis, 21 Maret 2024 2:53 Wib
Pj Sekda meminta Bina Marga Sulsel fokus rampungkan program prioritas
Selasa, 19 Maret 2024 14:42 Wib
Pemprov Sulbar intervensi anak stunting di Kabupaten Polewali Mandar
Minggu, 10 Maret 2024 20:03 Wib
Apdesi tegaskan dukung program prioritas Penjabat Gubernur Sulsel
Selasa, 5 Maret 2024 19:37 Wib
Rakerwil Kemenag Sulsel membahas tujuh program prioritas
Sabtu, 24 Februari 2024 0:27 Wib