Makassar (ANTARA Sulsel) - PT Eastern Pearl Flour Mills (EPFM) Makassar, Sulawesi Selatan sebagai perusahaan terigu mengaku memproduksi hingga 40.000 metrik ton dalam setiap bulan guna memenuhi kebutuhan masyarakat di Indonesia.
Industrial Relation Manager PT EPFM Muammar Muhayang di Makassar, Senin, mengatakan dari total jumlah produksi itu diketahui 70 persen diantaranya diperuntukkan bagi masyarakat di Kawasan Timur Indonesia (KTI).
"Khusus untuk KTI itu sebanyak 70 persen dari total produksi yang kita lakukan setiap bulannya. Jumlah ini (KTI) lebih besar namun kita memang sesuaikan dengan tingkat kebutuhan yang ada," jelasnya.
Mengenai besarnya tingkat kebutuhan terigu di KTI, dirinya mengakui karena besarnya repson masyarakat dalam usaha kuliner. Bahkan khusus kota Makassar, kata dia, memang menjadi produsen tertinggi di semua wilayah di KTI.
Dirinya juga mengakui jika upaya Makassar sebagai kota kuliner memberikan sumbangsih besar atas jumlah produksi yang dilakukan pihaknya.
"Di Makassar, hampir semua kulinernya menggunakan terigu seperti mie, jalangkote, buroncong,roti, martabak, terangbulan dan sebagainya. Ini tentu menjadi momentum untuk bisa lebih meningkatkan produksi kami kedepan," katanya.
Semetara untuk pesaing dalam produk terigu, dirinya mengaku saat ini masih memimpinn pasar hingga 90 persen. Kualitas bahan dan produk yang dihasilkan serta berbagai upaya yang dilakukan diharapkan semakin menjaga kondisi tersebut.
"Kita memang masih menjadi leader dengan produk sejenis. Khusus Makassar tentunya juga karena status kita yang juga sebagai tuan rumah karena pabriknya memang berada di kota ini," ujarnya.
Lebih jauh, PT EPFM juga baru saja melakukan kerjasama dengan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Cabang Makassar untuk memperluas jaringan pembiayaan khususnya bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Pimpinan Cabang PT PNM Maimun Bakri, mengatakan PNM selaku badan usaha milik negara memang memiliki tugas dan komitmen terhada pengembangan sekaligus memberdayakan usaha para pelaku UMKM.
Ia menjelaskan, kerjasama kedua pihak diharapkan semakin mengembangkan daya saing tinggi. Selain memberikan jasa pembiayaan, PNM juga memberikan pelatihan atau capasity building dan juga jasa manajemen yangg dapat dimanfaatkan oleh jaringan usaha PT EPFM mulai dari distributor, sub-distributor, asosiasi produse konsumen makanan hingga para pedagang.
"Dalam era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) seperti sekarang serta semakin ketatnya persaingan bisnis, maka kami bersamaEPFM menyadari perlunya membbangun sinergi atau kemiraan bisnis yang saling menguntungkan," sebutnya.