Mamuju (ANTARA Sulbar) - Guru Besar Universitas Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Prof Dr Ir H Ambo Tuwo DEA mengatakan perlunya TNI dan Rakyat meningkatkan kualitas persatuan dan kebersamaan guna penguatan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Apabila TNI menjadi sahabat rakyat kualitasnya ditingkatkan, maka bangsa ini akan semakin kuat," kata Ambo Tuwo di Mamuju, Selasa.
Pemikiran strategis dan konsep penguatan NKRI dalam menghadapi tantangan perkembangan global telah disampaikan Prof Ambo Tuwo saat menjadi pembicara pada saresehan memperingati hari ulang ke-66 Kodam VII Wirabuana di kantor Gubernur Sulbar di Mamuju, Senin.
Acara itu juga dihadiri asisten I Pemerintah Pemprov Sulbar Dr Jamil Barambangi dan Rektor Universitas Sulbar, Dr Aksan Jalaluddin sebagai pembicara dan diramaikan pejabat pemprov dan pejabat personel TNI yang ada di Sulbar.
Ambo Tuwo yang juga guru besar dalam bidang ekologi laut ini mengatakan, sejarah bangsa ini telah mencatatkan diri sebagai bangsa yang besar, khususnya pada abad ke delapan sampai 14 masehi atau di masa kerajaan Sriwijaya.
"Selama enam abad dimasa kerajaan Sriwijaya bangsa ini besar memiliki wilayah seluruh nusantara, dan sampai saat ini bangsa ini tetap begitu besar memiliki ekonomi terkuat ke-20 dunia," kata dosen fakultas ilmu kelautan dan perikanan Unhas sejak tahun 1987 ini.
Menurut dia, Indonesia nantinya diprediksi akan mampu mencapai urutan ke tujuh dunia sebagai bangsa yang besar pada 2025, karena ekonomi Indonesia sejak dulu sangatlah kuat hingga saat ini.
Oleh karena itu ia mengatakan, bangsa ini harus dijaga dengan baik antara TNI dan rakyat harus bersahabat bersatu mempertahankan negaranya.
"Seperti Irak yang melakukan perang panjang dengan Amerika hingga 20 tahun, bangsa ini juga akan mampu melakukan perang panjang ketika diperangi bangsa lain," katanya.
Ia mengatakan, tidak akan mudah menaklukkan bangsa ini ketika TNI dan rakyatnya bersatu dan pertahanan bangsa ini akan kua serta bangsa ini akan sulit dikalahkan dan akan terjadi perang panjang bila ingin menaklukkannya, itu akan membuat gentar negara lain.
Berita Terkait
DJP Sulselbartra serahkan tersangka kasus smelter nikel ke kejaksaan
Rabu, 24 April 2024 13:14 Wib
Presiden Jokowi menyoroti kerugian negara Rp180 triliun karena WNI berobat ke luar negeri
Rabu, 24 April 2024 12:49 Wib
Capres Prabowo sambangi rumahnya di Kartanegara sebelum ke KPU
Rabu, 24 April 2024 9:53 Wib
Korea Utara mengirim delegasi ke Iran di tengah dugaan kerja sama senjata
Rabu, 24 April 2024 9:15 Wib
Juventus lolos ke final Copa Italia meski kalah 2-3 dari Lazio di leg kedua
Rabu, 24 April 2024 7:50 Wib
Pemkab-BPN Sidrap serahkan 126 SHM ke pelaku UMKM agar produksi meningkat
Selasa, 23 April 2024 19:25 Wib
Irak kalahkan Arab Saudi untuk lolos ke perempat final Piala Asia U-23
Selasa, 23 April 2024 6:53 Wib
Bupati optimistis Kerukunan Keluarga Bulukumba bisa menarik investor
Selasa, 23 April 2024 6:38 Wib