Makassar (ANTARA Sulsel) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Selatan merilis pada Juni 2016 Sulsel mengalami inflasi 0,45 persen dengan Indeks harga Konsumen (IHK) sebesar 123,65.
"Dari lima kota IHK di Sulsel, semua mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Palopo sebear 1,63 persen dengan IHK 122,65 dan terendah terjadi di Kota Makassar sebesar 0,30 persen dengan IHK sebesar 124,16," sebut Kepala BPS Provinsi Sulsel Nursam Salam saat menggelar konfrensi pers kantornya, Jumat.
Menurutnya inflasi di Sulsel pada Juni terjadi karena semua kelompok pengeluaran mengalami kenaikan harga yang ditunjukkan olah naiknya indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar 0,59 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,73 persen.
Selanjutnya kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar mebcapai 0,21 persen, kelompok sandang sebesar 1,12 persen, kelompok kesehatan 0,49 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,07 persen dan kelompok transportasi, komunikasi serta jasa keuangan sebesar 0,15 persen.
Penghitungan inflasi di Sulsel pada Juni didasarkan pada hasil survei harga konsumen yang dilakukan BPS Sulsel pada pasar tradisional dan pasar moderen atau swalayan di lima kota dengan IHK nasional seperti di Kabupaten Bulukumba, Watanpone, Kota Makassar, Pare-pare dan Palopo.
Beberapa komuditas yang mengalami kenaikan harga pada Juni, lanjut Salam, seperti daging ayam ras, emas perhiasan, gula pasir, ikan bandeng, ikan cakalang, ikan layang, pisang, pepaya, telur ayam ras, dan tarif listrik.
Sedangkan beberapa komuditas yang mengalami penurunan harga pada Juni seperti bawang merah, cabe rawit, tomat sayur, cabe merah, tomat buah, daun kacang panjang muda, mie kering instant, cakalang asap, kain gorden dan batu bata.
Untuk kelompok komuditas yang memberikan andil atau sumbangan inflasi pada Juni 2015 yakni kelompok bahan makanan sebesar 0,1561 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,1188 persen, kelompok perumahan air, listrik,gas, dan bahan bakar 0,0461 persen.
Kelompok sandang 0,0877 persen, kelompok kesehatan 0,0203 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,0043 persen dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,0253 persen.
"Dari 11 kota di Pulau Sulawesi Inflasi tertinggi di Kota Palopo dan terendah di Kota Makassar. Dari 82 kota di Indonesia IHK secara nasional semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi di Pangkal Pinang sebesar 2,14 persen dengan IHK 127,07 dan terendah di Padang yakni 0,10 persen dengan IHK 127,38," sebutnya.
Sedangkan laju inflasi kelender Januari-Juni 2016 di Sulsel mencaoai 1,25 persen, sedangkan laju inflasi dari tahun ke tahun Juni 2016-Juni 2015 sebear 4,30 persen.
Komponen inti di Sulsel, pada Juni 2016 mengalami inflasi 0,44 persen, tingkat inflasi komponen inti tahun kelender sebesar 1,93 persen dan tingkat inflasi komponen inti dari tahun ke tahun Juni 2016 terhadap Juni 2015 mencapai 5,15 persen.
"Perubahan IHK untuk Kota Makassar sendiri terjadi inflasi sebesar 0,30 persen dengan IHK sebesar 124,16," ungkap Nursam Salam kepada wartawan.
Berita Terkait
Dinkes : Sulsel masuk 10 daerah dengan temuan kasus HIV terbanyak
Sabtu, 20 April 2024 21:45 Wib
Pj Bupati Bone: HJB ke-694 refleksi kekayaan budaya spirit membangun
Sabtu, 20 April 2024 18:10 Wib
Pj Gubernur dan Kapolda Sulsel hadiri prosesi Mattompang Arajang di Bone
Sabtu, 20 April 2024 17:48 Wib
Pj Gubernur Sulsel laksanakan Program IB tingkatkan populasi ternak di Bone
Sabtu, 20 April 2024 17:23 Wib
Kemenkumham Sulsel edukasi KI pada siswa SMA lewat RuKI "Goes to School"
Sabtu, 20 April 2024 13:23 Wib
Dinkes ungkap DBD di Sulsel tembus 1.620 kasus
Sabtu, 20 April 2024 7:16 Wib
Kadin Sulsel siap mempromosikan KEK Bira-Takabonerate melalui PSBM XXIV
Jumat, 19 April 2024 19:44 Wib
Penjabat Gubernur Sulsel dianugerahi gelar adat Daeng Mappuji
Jumat, 19 April 2024 17:48 Wib