Kupang (ANTARA Sulsel) - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya mengaku telah menyurati Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengambil langkah guna membebaskan tiga orang WNI asal daerah itu yang disandera oleh kelompok bersenjata sejak Sabtu (9/7).
"Saya sudah surati Pak Presiden Joko Widodo. Dan isi suratnya adalah meminta pemerintah pusat segera mengambil langkah tegas untuk membebaskan tiga warga NTT," kata Frans Lebu Raya kepada wartawan di Kupang, Selasa.
Ia menyebutkan surat tersebut dikirimkan kepada Presiden dengan tembusan kepada Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut B Pandjaitan serta Menteri luar Negeri Retno LP Marsudi. Surat itu dikirim setelah rapat Forkopimda yang dilakukan pada Senin (11/7).
Hasil rapat tersebut kemudian dirangkumkan jadi satu, baru kemudian pemerintah provinsi membuat surat lalu mengirimkan kepada Presiden Joko Widodo yang isinya terkait secepatnya dilakukan pembebasan tiga warga NTT itu.
"Terkait pembebasan warga kita, bukan ranahnya kita tetapi ranahnya pemerintah pusat sehingga yang kita lakukan saat ini adalah memberikan pengertian kepada keluarga korban dan menenangkan mereka," tambahnya.
Pria yang telah menjabat sebagai Gubernur NTT selama dua periode tersebut juga mengatakan ketiga warga NTT yang disandera tersebut yakni Emanuel Arakian Marang, Laurens Lagadoni Koten serta Theodorus Kopong.
Sampai dengan Selasa ini, Pemkab Flores Timur dengan TNI sendiri telah menemukan keluarga korban yang disandera oleh kelompok bersenjata yang diduga adalah kelompok pemberontak di Filipina yang bernama Abu Sayyaf.
Menko Polhukam di Jakarta pagi tadi menegaskan pemerintah akan melakukan segala upaya, termasuk operasi militer jika dibutuhkan dan sudah mendapatkan izin dari Pemerintah Filipina.
"Presiden sudah menelepon Presiden Filipina dan menulis surat, saya kira itu langkah-langkah yang sudah dilakukan dan Presiden (Rodrigo) Duterte juga sudah memberi respon. Kita lihat, 'kan butuh waktu juga, tidak bisa juga seperti membalikan tangan," katanya.
Sebanyak 10 WNI saat ini disandera, tujuh WNI di antaranya disandera kelompok Abu Sayyaf di perairan Sulu, Filipina Selatan, pada Senin (20/6/) dan tiga lainnya disandera di perairan wilayah Felda Sahabat, Lahat Datu, Malaysia, Sabtu (09/07).
Berita Terkait
Gubernur Sulsel berharap gugus tugas HAM bisa terbentuk di seluruh daerah
Selasa, 26 Maret 2024 20:18 Wib
Pj Gubernur Sulbar minta masyarakat Polman jaga kerukunan dan persatuan
Senin, 25 Maret 2024 22:16 Wib
MUI Sulbar nilai Penjabat Gubernur lestarikan kearifan lokal
Minggu, 24 Maret 2024 22:27 Wib
Pj Gubernur targetkan Sulsel menjadi penghasil nanas
Sabtu, 23 Maret 2024 14:58 Wib
Pj Gubernur Sulsel dorong peternak jadi pengusaha lewat program IB
Sabtu, 23 Maret 2024 8:25 Wib
Pj Gubernur Sulsel mendorong Barru produksi nanas hingga 1.000 ha
Jumat, 22 Maret 2024 19:59 Wib
Gubernur Sulbar minta THR dibayarkan tepat waktu
Jumat, 22 Maret 2024 19:59 Wib
Pj Gubernur Sulsel dan Rektor Universitas Balikpapan bahas koneksi IKN
Jumat, 22 Maret 2024 15:04 Wib