Makassar (ANTARA Sulsel) - Ketua Dewan Pers Indonesia Yoseph Adi Prasetyo menekankan agar jurnalis menghindari "glorifikasi" (melebih-lebihkan sesuatu hingga hingga terkesan hebat luar biasa, sangat suci, atau sempurna tanpa cela) dalam liputan terkait terorisme.
"Jangan melakukan glorifikasi kepada pelaku ataupun aksi yang dilakukannya," tegas Yoseph Adi Prasetyo dalam pemaparannya pada Deseminasi Media dengan tema Melalui Media Bersama Cegah Radikal-Terorism Menuju Sulsel Damai, di Makassar, Kamis.
Menurut Yoseph, dengan penyiaran liputan terorisme yang tidak tepat dan secara berulang ulang, media justru ikut menyebarkan pesan terorisme.
Para jurnalis, kata dia, perlu menyadari adanya kecenderungan masyarakat untuk melakukan "copycat" atau peniruan terhadap apa yang mereka lihat di media, khususnya televisi.
Ia juga mengingatkan agar jurnalis tidak membuka seluruh informasi intelijen yang didapat yang bisa mengakibatkan gagalnya operasi aparat.
"Serta tidak membuka identitas aparat yang berpotensi membuka peluang aksi balas dendam," tambahnya.
Sebaliknya, ia mengatakan yang perlu diungkap adalah bagaimana dampak aksi teror tersebut terhadap orang orang yang menjadi korban, dan pengaruhnya terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat.
Bagaimana pula kehidupan keluarga para terorisme pasca penangkapan/eksekusi, serta model rekrutmen anak muda menjadi para "calon pengantin."
Serta kesedihan dan ketabahan para keluarga korban, dan daya juang para penyintas korban aksi terorisme.
"Ingat, bahwa meliput terorisme adalah bagian penting perang terhadap terorisme," pungkasnya.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerjasama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulsel.
Berita Terkait
Dewan Pers siap mendampingi sengketa pers di PN Makassar
Senin, 25 Maret 2024 1:04 Wib
Pakar membedah fenomena produk pers digugat Rp700 miliar di Makassar
Kamis, 21 Maret 2024 2:36 Wib
Aiman Witjaksono menghadirkan saksi ahli hukum pidana dan pers di PN Jaksel
Kamis, 22 Februari 2024 11:29 Wib
Dewan Pers menjelaskan tugas komite dalam penerapan "Publisher Rights"
Rabu, 21 Februari 2024 17:29 Wib
Menteri BUMN harap LKBN ANTARA tidak menjadi sejarah
Minggu, 18 Februari 2024 19:52 Wib
Dewan Pers dan tiga capres-cawapres menggelar "Deklarasi Kemerdekaan Pers"
Minggu, 11 Februari 2024 1:19 Wib
Pers dan AI: Pesaing atau sekutu?
Sabtu, 10 Februari 2024 11:09 Wib
HPN 2024, Dirut LKBN ANTARA ingatkan perlu inovasi pers di era disrupsi digital
Jumat, 9 Februari 2024 21:29 Wib