Kupang (ANTARA Sulsel) - Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusa Tenggara Timur menilai kebersihan lingkungan Kota Labuan Bajo ibukota Kabupaten Manggarai Barat sebagai destinasi wisata unggulan masih memprihatinkan.
"Hasil pengamatan kami lingkungan Kota Labuan Bajo saat ini masih tampak kotor dan tidak tertata dengan baik oleh Pemerintah Daerah setempat sehingga menimbulkan keluhan dari wisatawan yang berkunjung," kata Kepala Disparekraf NTT Marius Ardu Jelamu kepada Antara di Kupang, Selasa.
Dia mengatakan pemandangan kota di titik-titik strategis, seperti Pasar, Pertokoan, Pelabuhan, hingga Bandara masih diwarnai dengan sampah-sampah yang tidak elok dipandang.
"Kebersihan Kota Labuan Bajo merupakan salah satu faktor utama karena merupakan salah satu pintu masuk wisatawan ke NTT sehingga Pemerintah Daerah harus rutin menjaganya," katanya.
Menurut dia, Pemerintah Daerah bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan lingkungan kota dengan baik karena setiap hati kunjungan wisatawan baik domestik dan mancanegara terus membeludak.
"Tanggung jawab kita sebagai tuan rumah untuk menjaga agar para wisatawan tetap betah menikmati suasana daerah wisata di Labuan Bajo, salah satunya memperthatikan kebersihan," katanya.
Marius menyarankan agar Pemerintah Daerah melalui dinas terkaitnya melakukan operasi rutin untuk membersihkan lingkungan kota dari sampah-sampah sehingga Labuan Bajo menjadi tempat yang nyaman untuk dikunjungi.
"Dari Januari-Juni 2016 sudah lebih dari 16.000 wisatawan yang masuk ke NTT melalui Labuan Bajo dan jumlahnya terus meningkat sehingga kita mengingkan agar sebagai tuan rumah bisa memastikan kenyamanan para wisatawan sehingga tidak menimbulkan kesan buruk," katanya
Selain kebersihan kota, lanjut dia, penataan Kota Labuan Bajo sejauh ini juga masih belum maksimal ditandai dengan masih banyaknya lahan-lahan kosong yang tidak terurus di beberapa titik lokasi.
"Contohnya sepanjang jalan dari Bandara menuju ke lokasi wisata dan kota Labuan Bajo masih banyak lahan-lahan kosong milik warga yang tidak terurus dan sangat mengganggu pemandangan kota," katanya.
Menurut dia, Pemerintah Daerah setempat harus mengambil tindakan tegas terkait penataan kota, jika perlu, kata dia sedikit memaksakan masyarakat untuk sama-sama membangun dan menata kota secara bersama.
"Promosi wisata di Labuan Bajo sangat gencar dilakukan dan terbukti banyak pengunjung domestik maupun mancanegara terus berdatangan sehingga pemerintah daerah sebagai tuan rumah harus menyiapkan daerahnya dengan baik agar orang semakin tertarik dan berlama-lama di sana," demikian Marius Ardu Jelamu.
Berita Terkait
BMKG : Gempa magnitudo 5,0 di Alor NTT tidak berpotensi tsunami
Selasa, 16 April 2024 12:33 Wib
1.076 penumpang dari NTT tiba di Pelabuhan Makassar pada H+5 Lebaran
Selasa, 16 April 2024 6:13 Wib
Kemenkumham Sulsel dan Kakanwil NTT bahas kolektif kolegial
Selasa, 2 April 2024 21:18 Wib
Perjalanan mengantar Derfi pulang ke Desa Bakuin NTT
Rabu, 27 Maret 2024 14:35 Wib
AP I : Bandara El Tari buka rute penerbangan baru Kupang-Makassar PP
Jumat, 22 Maret 2024 11:44 Wib
BMKG imbau masyarakat tidak panik dengan gempa susulan di Kabupaten Malaka NTT
Selasa, 27 Februari 2024 17:53 Wib
Gempa bumi magnitudo 5,2 guncang Malaka NTT
Selasa, 27 Februari 2024 13:04 Wib
BMKG : Gempa bermagnitudo 5,6 guncang wilayah Nagekeo NTT
Kamis, 25 Januari 2024 21:08 Wib