Makassar (ANTARA Sulsel) - Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto meluncurkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di SMA Negeri 17 Makassar, Jumat, dengan menggandeng perusahaan media dalam mengembangkan wawasan berpikir para siswa.
"GLS dan FGS adalah gerakan yang memperkuat pendidikan. Literasi sangat penting bagi pelajar untuk membuka dan mengembangkan wawasan berpikir dari beragam literatur yang dijadikan referensi," ujar Ramdhan yang akrab disapa Danny Pomanto.
Dia mengungkapkan, dalam ajaran Islam perintah pertama Allah SWT kepada Rasul Muhammad SAW adalah Iqra atau bacalah.
"Menandakan membaca itu sangat penting. Hakikat dari literasi adalah membaca. Apa yang kita baca adalah bukti-bukti dan tanda-tanda kebesaran Allah SWT. Membaca apa yang tersurat untuk memahami yang tersirat," katanya lagi.
Danny Pomanto menegaskan bahwa membaca sangat penting untuk memperkaya khasanah intelektual pelajar, tanpa membaca masa depan akan sulit diraih, cita-cita akan sulit dicapai.
Kepala SMA Negeri 17 Makassar Syamsuddin menyampaikan Gerakan Literasi Sekolah adalah gerakan nasional.
Di Sulawesi Selatan ada empat sekolah yang menjadi titik awal gerakan ini, yaitu SMA Islam Athira, SMA Negeri 17 Makassar, SMA Negeri 5 Makassar, dan SMA Tinggi Moncong Gowa.
Di SMA Negeri 17 Makassar, Gerakan Literasi Sekolah diawali dengan menanamkan kebiasaan membaca bagi pelajar agar menjadi suatu kebiasaan bagi para siswa.
"15 menit sebelum pelajaran dimulai, setiap siswa diwajibkan membaca buku. Senin dan Selasa membaca buku agama, Rabu dan Kamis buku umum, Jumat membaca Alquran," kata Syamsuddin.
Pelajar SMA Negeri 17 menyambut positif Gerakan Literasi Sekolah, seperti disampaikan Andi Shufiyah Qulub, pelajar kelas X IPA 10 mengaku senang adanya gerakan yang menumbuhkan budaya literasi di kalangan pelajar,
"Gerakan Literasi Sekolah benar benar bermanfaat bagi pelajar karena dengan adanya gerakan literasi ini, siswa SMA Negeri 17 Makassar dapat meningkatkan pengetahuannya lewat buku bacaan atau pun sumber literatur lainnya seperti surat kabar dan majalah," ujar Shufiyah.
Budaya membaca memungkinkan pelajar bersentuhan dengan beragam aliran pemikiran dunia, sehingga Wali Kota Makassar juga berpesan agar memperbanyak referensi bacaan dan mendiskusikannya dengan orang-orang yang memahami untuk mendapatkan sudut pandang berbeda dan sebagai penyeimbang.
Berita Terkait
LBH Apik: Kasus anak berhadapan dengan hukum dominan di Makassar
Jumat, 29 Maret 2024 16:55 Wib
Empat parpol sepakat bentuk fraksi gabungan di DPRD Makassar
Jumat, 29 Maret 2024 16:51 Wib
Rudenim Makassar deportasi WNA asal Afrika Selatan
Jumat, 29 Maret 2024 14:54 Wib
NasDem menyiapkan kader potensial maju Pilkada Wali Kota Makassar
Jumat, 29 Maret 2024 1:30 Wib
Bawaslu Sulsel : Dugaan penggelembungan suara Caleg tidak terbukti
Kamis, 28 Maret 2024 23:25 Wib
PLN Icon Plus dekatkan layanan internet untuk santri di Kota Makassar
Kamis, 28 Maret 2024 23:21 Wib
Mantan Direktur PDAM Luwu Syaharuddin divonis 7 tahun penjara
Kamis, 28 Maret 2024 15:12 Wib
Disnaker Makassar memperketat pemantauan penerapan Permenaker tentang THR
Kamis, 28 Maret 2024 15:07 Wib