Gorontalo (ANTARA Sulsel) - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meminta kepada masyarakat untuk menjaga kelestarian wisata alam pulau Diyonumo, Kecamatan Sumalata, Kabupaten Gorontalo Utara, karena di dalamnya ada habitat penyu yang dilindungi.
"Saya mengajak kepada seluruh warga masyarakat di sekitar pulau Diyonumo agar tetap menjaga habitat Penyu, sehingga tidak habis begitu saja di alam ini," kata Gubernur saat melakukan pelepasan secara simbolis tukik (anak penyu) belum lama ini.
Terkait dengan pengembangan wisata alam bahari pulau Diyonumo, pemerintah saat ini terus berupaya melakukan penjajakan dengan pihak investor untuk dapat mengelolah beberapa tempat wisata di wilayah itu.
Sementara untuk infrastruktur atau sarana prasarana lainya, secara bertahap Pemprov Gorontalo mulai membenahinya, mengingat keberlangsungan investasi oleh para investor juga memperhatikan sarana penunjang dari pemerintah itu sendiri.
"Bagaimana bisa calon investor tertarik untuk pengembangan wista bahari ini, sementara akses jalan menuju tempat-tempat tersebut belum memadai," ujarnya.
Sehingga tahun depan ini, lanjut Rusli, selain pengembangan empat program unggulan di Gorontalo, pihaknya
juga akan fokus pengembangan potensi wisata di Gorontalo.
Sementara Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Gorontalo, Sutrisno AP, mengatakan Pulau Raja yang letaknya tidak jauh dari pulau Diyonumo merupakan tempat bertelurnya Penyu.
"Kita patut bersyukur karena Penyu yang saat ini semakin punah, keberadaannya masih bisa kita selamatkan," katanya.
Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat yang tinggal di pesisir Kecamatan Sumalata, agar tidak mengambil telur dan menangkap penyu," kata Sutrisno.
Kegiatan penyelamatan terhadap kepunahan penyu baru dilakukan pada tahun 2015, berawal dari isu masyarakat sekitar Desa Dunu, Kecamatan Sumalata, Kabupaten Gorontalo, yang memelihara tukik dijaring yang ditangkap di Pulau Raja.
Berdasarkan laporan masyarakat itulah Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Gorontalo mengambil tindakan untuk membuat penangkaran penyu skala semi alami.
Dengan hasil penangkaran tersebut, beberapa jenis penyu sudah menetas yaitu tercatat pada bulan Februari 2016 ada tiga jenis penyu yaitu penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonia mydas), penyu belimbing (Dermochelys coriacea).
Berita Terkait
Gempa magnitudo 5,1 guncang Pulau Karatung Sulawesi Utara
Senin, 18 Maret 2024 8:06 Wib
Tim SAR gabungan evakuasi satu jenazah korban kapal Yuiee Jaya 2
Sabtu, 16 Maret 2024 18:44 Wib
Ketua Umum PSSI: Tim promosi luar Pulau Jawa menambah semarak Liga 1
Minggu, 10 Maret 2024 13:46 Wib
Unhas dan Pemprov Sulbar serah terima kegiatan konservasi habitat penyu
Jumat, 8 Maret 2024 20:51 Wib
PLN dan Icon Plus operasikan PLTS Atap di Pulau Dutungan Kabupaten Barru
Kamis, 29 Februari 2024 13:00 Wib
TNI AD tanam 1.000 kelapa di Pulau Karampuang Mamuju
Jumat, 23 Februari 2024 0:11 Wib
Ribuan keluarga di Talaga Buton Tengah menikmati listrik PLN 24 jam
Minggu, 18 Februari 2024 1:14 Wib
KPU Takalar gunakan enam perahu distribusi logistik ke wilayah pulau
Selasa, 13 Februari 2024 11:46 Wib