Makassar (ANTARA Sulsel) - Kapal Motor (KM) Antasena milik Badan SAR Nasional (Basarnas) dikerahkan ke Laut Bonerate untuk mencari korban dari kapal kayu yang karam di perairan Kepulauan Selayar sejak Minggu, 20 November 2016,
"Pagi tadi kapal milik Basarnas sudah dikerahkan untuk membantu pencarian penumpang Kapal Kayu Cahaya Putri Abadi yang tenggelam hari Minggu kemarinnya," ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Frans Barung Mangera di Makassar, Selasa.
Di atas kapal milik Basarnas itu, sebanyak 15 orang personel SAR dan 10 orang lainnya adalah anggota Polri dengan dipimpin Kapolsek Marannu AKP Kahar dan Kapolsek Jampea AKP Rahman.
Pencarian ini dilakukan karena sebagian penumpang masih belum ditemukan, sedangkan sisanya sudah ditemukan sesaat setelah kapal tersebut tenggelam.
Adapun 10 orang yang ikut dalam pelayaran pengiriman 100 ternak dari Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menuju Kabupaten Jeneponto itu, empat diantaranya masih belum ditemukan.
Adapun identitas para penumpang itu antara lain Ramli (51) warga Desa Pao, Kecamatan Taroang, Kabupaten Jeneponto yang merupakan juragan kapalnya.
Kemudian, Hamsah (28), warga Desa Pao yang hingga kini belum ditemukan, kemudian Nasir (54) warga Desa Bungeng, Andi Patiroi (34) warga Kabupaten Bone serta seorang lainnya lagi yang identitasnya belum diketahui.
"Untuk Andi Patiroi dan seorang warga lainnya yang belum diketahui identitasnya adalah penumpang kapal dan bukan ABK. Empat orang ini masih dalam pencarian," katanya.
Sedangkan lima orang lainnya yakni Azis alias Sisi (34), Wawan (18), Hasrul (18), Baddu (53) dan Edi (29) adalah penumpang dan ABK lainnya yang sudah ditemukan dan mendapatkan perawatan medis.
Para korban yang ditemukan ini umumnya mengalami luka-luka pada tubuhnya dan sudah dirawat di Pukesmas Bonerate sebelum dimintai keterangannya terkait kejadian tersebut.
Sebelumnya, kapal yang membawa ternak beserta 10 anak buah kapal (ABK) itu karam tepatnya di perairan selatan Kembang Miati Desa Komba-komba Kecamatan Pasimarannu, Kabupaten Kepulauan Selayar.
Perairan Pasimarannu berjarak sekitar 119 mil dari Kota Benteng, ibu kota Kabupaten Kepulauan Selayar dengan waktu tempuh perjalanan laut sekitar 11 jam ke lokasi kejadian.
Kapal tersebut berlayar dari daerah Mbay, Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan tujuan Bungeng, Kabupaten Jeneponto melewati perairan Pasimarannu, Selayar.
"Kejadian itu kemarin tapi baru dilaporkan dan anggota yang menerima laporan di Selayar sudah turun ke lokasi melakukan penyisiran untuk mencari para korban tenggelam," katanya.
Frans mengaku hingga saat ini, tim regu pencari dan penyelamat di Polres Selayar sudah turun dengan beberapa kekuatan lainnya untuk mencari korban tenggelam.
Berita Terkait
Basarnas : Enam korban KM Kasman Indah masih dicari di Perairan Selayar Sulsel
Selasa, 27 Desember 2022 13:14 Wib
Keluarga kru kapal kargo Shinsung berharap korban segera ditemukan
Minggu, 6 November 2022 4:09 Wib
Satu warga Sulsel jadi korban kapal Shinsun yang karam di Taiwan
Sabtu, 5 November 2022 4:19 Wib
Kapal kargo vietnam karam di Taiwan, 12 ABK asal Indonesia hilang
Sabtu, 5 November 2022 1:07 Wib
China dihempas Badai Chaba, 27 orang hilang setelah kapal derek karam
Minggu, 3 Juli 2022 9:12 Wib
Bakamla evakuasi 20 kontainer dari kapal nyaris karam di Selat Malaka
Senin, 30 Mei 2022 7:41 Wib
KM Permata Asia angkut ribuan ton semen diduga karam di laut Bima
Minggu, 8 Mei 2022 17:24 Wib
Polisi tahan pemilik kapal PMI yang karam di Malaysia
Senin, 3 Januari 2022 15:11 Wib