Makassar (Antara Sulsel) - Wakil Wali Kota Makassar Dr Syamsu Rizal MI membuka secara resmi Musyawarah Kerja Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Makassar dan meminta kepada semua petugas kemanusiaan agar tetap siaga terhadap segala kemungkinan bencana.
"Hari ini kita semua berkumpul di sini tidak lain karena panggilan kemanusiaan. Kita di sini untuk merumuskan program-program kemanusiaan kita," ujarnya saat membuka Musker PMI Makassar di gedung SMK Negeri 5 Makassar, Minggu.
Syamsu Rizal yang juga Ketua PMI Makassar itu mengatakan, salah satu agenda PMI di 2017 ini adalah konsolidasi. Ini dimaksudkan untuk menyolidkan organisasi serta bersinergi dengan organisasi lainnya.
Disebutkannya, pada Musker ini juga pihaknya telah merumuskan beberapa program kerja baik yang diinisiasi langsung olehnya maupun lanjutan dari program sebelumnya.
"Di tahun 2017 ini beberpa program sementara kita yang kita inisiasi langsung itu SIBAT (Siaga Bencana Terpadu). Sibat ini adalah yang pertama di Indonesia," katanya.
Menurut Deng Ical -- sapaan akrab Syamsu Rizal, Sibat sudah sudah masuk pada pembentukannya hingga di tingkat kecamatan dan kelurahan.
Kemudian program keduanya atau lanjutannya yakni ptimalisasi kinerja kepengurusan di tingkat kecamatan dan kelurahan yang tahun lalu baru aktif 11 kecamatan.
Untuk itu, Deng Ical berharap pada tahun 2017 ini program Sibat sudah terbentuk di 15 Kecamatan dan di tambah dengan 152 kelurahan. Kemudian berikutnya itu adalah konsolidasi tenaga sukarela (TSR) yang tahun lalu hanya 7 unit, dan 7 unitnya itu ada di 2 Kecamatan dan 5 perusahaan.
"Saya berharap di tahun 2017 ini TSR bisa terbentuk di semua kecamatan dan di beberapa perusahaan, karena tenaga sukarela itu adalah perpanjangan tangan kita, antara kita dengan kelompok-kelompok masyarakat dan komunitas," jelasnya,
Ia mengaku jika tenaga sukarela dari akan sangat membantu PMI Kota Makassar dalam menjalankan tugas-tugas kemanusiaannya khususnya saat ada musibah yang memang membutuhkan tenaga yang sangat banyak.
Selain itu, ia berencana juga membentuk brigade kemanusiaan dan donor darah yang berguna untuk menjadi soft kordinat atau organisasi otonom dari PMI kecamatan yang bisa berkoordinasi dari pihak kecamatan, kelurahan serta organisasi lainnya.
"Sekali lagi, saya berharap semua bisa dapat di konsolidasikan dalam musyawarah rapat kerja di awal tahun 2017 ini kita jadikan sebagai tahun konsolidasi organisasi kita, bukan hanya dalam konteks administrasi tetapi dalam konteks kemanusian secara umum," terangnya.
Berita Terkait
Gerindra dan Nasdem bahas koalisi Pilkada 2024 di Sulsel
Kamis, 18 April 2024 23:37 Wib
Pergerakan pesawat di Bandara Hasanuddin Makassar capai 3.195 pesawat
Kamis, 18 April 2024 21:10 Wib
Kemenkumham Sulsel gelar donor darah pada peringatan HBP ke-60
Kamis, 18 April 2024 20:29 Wib
Pj Gubernur Sulsel motivasi mahasiswa berwirausaha ciptakan pekerjaan
Kamis, 18 April 2024 15:24 Wib
Polisi menggelar rekonstruksi pembunuhan jasad ditimbun di Makassar
Kamis, 18 April 2024 14:41 Wib
Pj Sekda Sulsel harap PSBM beri manfaat bagi masyarakat
Kamis, 18 April 2024 14:01 Wib
KPU Makassar melansir syarat Pilkada calon perseorangan 67.402 e-KTP
Kamis, 18 April 2024 13:36 Wib
PIP Makassar melahirkan pelaut andal melalui Sepencatar jalur mandiri
Kamis, 18 April 2024 13:28 Wib