Makassar (Antara Sulsel) - Direktur Misi United States Agency for International Development (USAID) Erin McKee bersama Konsul Jenderal Amerika Serikat di Surabaya Heather Variava mengunjungi dua sekolah binaan lembaga internasional itu di Kota Makassar dan Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
"Metode pembelajaran di sekolah ini sudah sangat baik. Sangat menarik melihat para siswa bersemangat mengikuti pembelajaran, serta para guru juga bangga bisa menggunakan keterampilan mengajar yang baru," kata Erin saat berkunjung di SDN 1 Gunungsari Makassar, Kamis.
Ia menyatakan kunjungannya ke sekolah tersebut untuk melihat dampak program jangka panjang USAID bekerja sama dengan pihak pemerintah daerah, Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), dan pihak sekolah, untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar.
Menurut dia, penerapan pembelajaran aktif dan manajemen berbasis sekolah dengan konsisten diyakini telah meningkatkan kualitas pendidikan pada siswa yang sudah mempelajari metode tersebut.
Kunjungan pejabat USAID itu berfokus dampak program USAID meliputi prioritizing reform, innovation, opportunities for reaching Indonesia`s teachers, administrators and students atau prioritas sejak 2012 dan akan berakhir pada pertengahan tahun 2017.
Program ini memperkenalkan teknik pembelajaran dan pengajaran aktif dan kontekstual, manajemen berbasis sekolah, budaya baca dan juga peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengembangan sekolah.
Dengan bekerja sama langsung dengan sekolah, LPTK, dan pemerintah daerah, kata Erin, USAID telah membantu memperbaiki kualitas pendidikan secara keseluruhan, sehingga para siswa dapat mengembangkan kebiasaan belajar yang lebih baik.
Dua sekolah menjadi kunjungan pejabat USAID dan Konjen AS itu, selain SD Negeri 1 Gunung Sari di Kota Makassar, juga Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Kabupaten Maros.
Sementara Konsul Jendral Amerika di Surabaya Heather Variara pada kesempatan itu mengatakan peninjauan di kelas-kelas sekolah itu saat melihat langsung proses belajar mengajar dan berbicara dengan guru serta siswa metode diterapkan sangat efektif.
Tidak hanya itu, dirinya juga bertemu dengan para komite sekolah aktif dalam membantu memfasilitasi pembelajaran di kelas bersama guru, di samping itu juga sejumlah pembimbing terlihat aktif memberikan masukan.
"Komunitas di sekitar sekolah sangat aktif terlibat dalam membantu para guru mengajar dengan lebih baik. Sekolah-sekolah ini menunjukan komitmen yang tinggi meningkatkan kualitas pembelajaran dan dampaknya memperlihatkan komitmen mereka," ujarnya.
Kepala Sekolah SDN 1 Gunungsari Kota Makassar Idrus menjelaskan sekolahnya telah memetik hasil atas jerih payah selama ini berkat komitmen untuk penerapan praktik pendidikan yang lebih baik.
"Dengan menerapkan pendidikan aktif, manajemen berbasis sekolah, pertisipasi masyarakat dan juga budaya baca, kami baru saja menjadi juara satu lomba literasi se-Kota Makassar. Ini menunjukan membaiknya tingkat membaca di sekolah kami," ujarnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Makassar Hasbi mengapreasisi proyek USAID Prioritas itu karena telah memberikan sumbangsih berarti bagi peningkatan kualitas pendidikan di sekolah ini.
"Pembelajaran menjadi lebih relevan sesuai konteks, lingkungan, dan kebutuhan siswa. Para pengajar menjadi lebih inovatif dalam mengembangkan metode, media dan sumber belajar mereka," ujarnya.
Ia menambahkan, para siswa juga lebih menikmati pelajaran mereka dan lebih banyak menghasilkan karya belajar dan membaca juga sudah lebih membudaya pada siswa.
Sementara di tempat terpisah, Bupati Maros Hatta Rahman bersama Ketua DPRD Maros Chaidir Syam mendampingi Direktur Misi USAID Erin McKee dan Konsul Jenderal AS Heather Variava mengunjungi sekolah MIN Kabupaten Maros.
Hatta berharap program USAID Prioritas ini dapat terus berlanjut meskipun akan berakhir kerja sama tersebut tahun ini.
"Program ini sangat sesuai dengan fokus program Pemerintah Kabupaten Maros, salah satunya pengembangan sumber daya manusia. Saya menyaksikan para siswa menjadi sangat antusias belajar dan guru guru menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam pembelajaran," ucap Hatta.
Menurut dia, metode ini merupakan modal yang baik bagi pengembangan sumber daya manusia (SDM) ke depan, dan pihaknya akan mendesiminasi program USAID Prioritas di sekolah non mitra lain dengan menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
"Memang APBD tahun ini hanya 10 persen untuk pengembangan SDM, sedangkan 90 persen untuk peningkatan infrastruktur dan belanja lainnya. Tahun 2018 akan tingkatkan menjadi 25 persen khusus pengembangan SDM serta sarana dan prasarananya," ujar Hatta.
Program USAID Prioritas merupakan program kerja sama lima tahun yang dibiayai USAID. Program ini dirancang untuk membawa pendidikan berkelas dunia ke Indonesia.
Khusus di Sulawesi Selatan, program USAID prioritas bekerja sama dengan 13 kabupaten dan kota di provinsi ini, yakni selain Kota Makassar dan Kabupaten Maros, juga Kota Paprepare, Kabupaten Bone, Bantaeng, Takalar, Pangkep, Pinrang, Sidrap, Wajo, Soppeng, Toraja, dan Enrekang.
Sedangkan tingkat perguruan tinggi, USAID bekerja sama dengan Lembaga Pelatihan Tenaga Kepelatihan di Universitas Negeri Makassar dan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Berita Terkait
Konsul Filipina temui Pj Gubernur Sulsel memperkuat hubungan bilateral
Kamis, 18 April 2024 20:41 Wib
Konsul Malaysia mendorong kolaborasi kampus Sulsel dan Malaysia
Senin, 20 November 2023 14:39 Wib
Konsul Haji KJRI Jedah: Tidak ada penutupan ziarah di Mekkah dan Madinah
Jumat, 3 Maret 2023 15:02 Wib
Australia kerja sama dengan Kementan dan Pemprov Sulsel tangani PMK
Rabu, 2 November 2022 20:15 Wib
Indonesia minta Saudi Arabia tinjau ulang skema B to C penyelenggaraan umrah
Jumat, 19 Agustus 2022 17:19 Wib
Konjen Australia temui Wali Kota Makassar bahas program RISE
Jumat, 20 Mei 2022 20:09 Wib
Konjen Australia kunjungi Kampung KB di Balocci Pangkep
Jumat, 25 Maret 2022 6:14 Wib
Jonathan Alan jabat Konsul Jenderal AS di Surabaya
Kamis, 12 Agustus 2021 9:37 Wib