Makassar (Antara Sulsel) - Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi Irjen Pol Basaria Panjaitan mengatakan pihaknya mendorong perempuan-perempuan berkiprah dalam pemerintahan untuk berani melaporkan jika melihat dan mengetahui terjadinya tindak korupsi di lingkungan kerjanya.
"Kita harapkan ada keberanian melaporkan, jika dalam lingkungan kerja ada yang tidak wajar, ada yang menyimpang, dan beraroma korupsi. Lihat, lawan, dan laporkan," kata Basaria dalam Ceramah Umum Komisioner KPK dirangkaikan dengan agenda Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) yang digelar di Makassar, Kamis.
Basaria menghimbau agar perempuan yang bekerja sebagai aparat pemerintah tidak khawatir untuk mengatakan tidak, jika ada tekanan dari atasan untuk melakukan tindakan yang menyimpang.
"Dan yang paling penting jangan takut melaporkan," tegasnya.
Ia mengatakan, meskipun KPK hanya menangani kasus-kasus besar, namun saat ini sudah ada Tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) yang menangani laporan-laporan kecil.
"Jadi sekecil apa pun, laporkan," serunya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, cara yang paling efektif dan efisien dalam memberantas narkoba adalah pelibatan masyarakat, salah satunya melalui program Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) yang sasaran utamanya adalah perempuan.
Pendekatan pemberantasan korupsi melalui perempuan, kata dia, dipandang efektif, karena hampir separuh penduduk Indonesia atau sekitar 127,8 juta penduduk Indonesia adalah perempuan.
"Perempuan yang kita ajak untuk melakukan pencegahan korupsi di mana pun posisinya," kata dia menambahkan.
Di sisi lain, lanjutnya lagi, fase pertama pendidikan anak-anak diperoleh di rumah, di mana sebagian besar perempuan berperan sebagai ibu rumah tangga.
"Perempuan dalam hal ini ibu, merupakan pendidik pertama bagi anak-anak, para ibu lah yang dapat menanamkan nilai-nilai kejujuran bagi anak-anak agar kelak menjadi generasi yang bebas korupsi," pungkasnya.