Kendari (Antara Sultra) - Jumlah penduduk yang bekerja di Sulawesi
Tenggara (Sultra) menurut status pekerjaan tahun 2016 mencapai 1.219.548
orang, dari total penduduk Sultra seluruhnya 2,7 juta jiwa dan sebanyak
383.789 orang bekerja di sektor formal sisanya 835.759 orang pada
sektor informal.
"Kondisi ini menunjukkan bahwa tenaga kerja pada sektor informal masih
mendominasi situasi ketenagakerjaan kita khususnya di Sultra," kata
Kadis Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Sultra, Saemu Alwi usai
membuka Diseminasi sistem Jaminan Sosial Nasional bagi pekerja sektor
informal angkatan pertama di Kendari, Senin.
Menurut Saemu Alwi, beberapa hambatan dalam kepesertaan pekerja sektor
informal meliputi, belum banyak yang mengetahui adanya program jaminan
sosial ketenagakerjaan, belum menyadari pentingnya ikut serta dalam
program BPJS Ketenagakerjaan serta besarnya iuran yang harus dibayar
setiap bulan.
Maka dari itu, kata mantan Asisten Tiga Setda Provinsi Sultra itu
mengharapkan, agar setiap tenaga kerja mandiri diwajibkan dalam
keikutsertaan dalam jaminan sosial tenaga kerja untuk memberikan
perlindungan sosial ekonomi bagi tenaga kerja di luar hubungan kerja
atau tenaga kerja mandiri.
Sebab, lanjut dia, tenaga kerja di luar hubungan kerja, wajib
mengikutsertakan dirinya dalam program jaminan sosial tenaga kerja,
karena dapat memberikan perlindungan hukum kepada tenaga kerja mandiri
atas resiko sosial ekonomi.
Sementara itu, Direktur Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kementerian
Ketenagakerjaa RI, Wahyu Widodo saat hadir memberi arahan pada peserta
deseminasi bagi pekerja informal mengatakan, kehadiran peserta tenaga
kerja informal dalam sosialisasi kali ini dipandang perlu karena memang
sudah ada payung hukumnya dengan tujuan untuk memberi menjamin atas
resiko terhadap suatu pekerjaan.
Di Indonesia kata Wahyu Widodo, ada sekitar 118,2 juta jiwa angkatan
dari penduduk Indonesia per 30 Juni 2016 sebesar 257,9 juta jiwa yang
bekerja. dari jumlah itu sebanyak 48 juta lebih sebagai tenaga kerja
penerima upah dan pesertanya baru 22 juta, artinya masih ada sekitrar
26 jutaan yang masih dikejar untuk menjadi peserta.
Sedangkan ada sekitar 68 juta lebih angkatan kerja bukan penerima upah
yang kita masih terus digerakkan dan memerlukan dukungan dari semua
pihak sehingga dari jumlah angkatan kerja itu pada beberapa tahun
kedepan sudah bisa masuk sebagai peserta jaminan asuransi sosial tenaga
kerja.
Kabid Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
Sultra, Amir Taslim dalam keterangan terpisah mengatakan, deseminasi
sistem jaminan sosial ketenagakerjaan bagi pekerja informal angkatan
pertama ini diikuti sebanyak 200 orang peserta yang terdiri dari para
ibu rumah tangga, bapak yang berprofesi sebagai penjual bakso, tukang
ojek, dan sopir angkot.
Ia mengatakan, dari semua peserta yang hadir itu, usai mengikuti
deseminasi langsung didaftar menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan dengan
dua program yang ditawarkan yakni program Jaminan Kecelakaanm Kerja
(JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).
"Masalah iuran, pemerintah dalam hal ini Disnakertrans Sultra
membayarkan iuran selama enam bulan dan pada bulan berikutnya (ketujuh)
dan seterusnyah ditanggung oleh masing-masing peserta, dengan besaran
iuran Rp18.600 per bulan," tutur Amir menutup.
Berita Terkait
Pemkot Makassar siap lindungi 35 ribu pekerja rentan melalui BPJAMSOSTEK
Senin, 29 Januari 2024 19:36 Wib
Kadis Pendidikan: Sekolah daring TK-SMP di Makassar antisipasi cuaca ekstrem
Senin, 15 Januari 2024 15:17 Wib
TP2DD Sidrap edukasi guru TK soal transaksi non tunai
Senin, 4 September 2023 1:56 Wib
BPJAMSOSTEK serahkan santunan kematian kepada dua ahli waris ASN Selayar
Selasa, 4 Juli 2023 15:34 Wib
Ditjen Pemdes dan BPJS TK siapkan Jamsostek bagi pemerintah desa
Selasa, 7 Maret 2023 9:11 Wib
Pemkab Pangkep mengasuransikan 5.200 pekerja rentan ke BPJS TK
Rabu, 7 Desember 2022 19:48 Wib
Pengelola sekolah di Sulsel tanamkan jiwa kewirausahaan sejak dini
Selasa, 6 Desember 2022 11:05 Wib
Penyidik Polri temukan indikasi penganiayaan pada kasus penemuan mayat guru TK
Rabu, 10 Agustus 2022 15:52 Wib