Makassar (Antara Sulsel) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian melatih sekitar 1.000 mahasiswa se-Kota Makassar untuk menolak hoax dan provokasi yang marak di dunia maya.
Pelatihan itu dilakukan melalui Kegiatan Literasi Pengguna Media Sosial di Makassar, Selasa.
"Kami akan bekerja secara berkelanjutan untuk mengedukasi pengguna media sosial baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat bersama mahasiswa yang kami latih ini, sehingga akan lahir Gerakan Netizen Sulsel "Ayo Santun dan Produktif di Dunia Maya," kata Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian Sulsel Andi Hasdullah.
Andi Hasdullah ditemui seusai Pembukaan Kegiatan Literasi Pengguna Media Sosial dan Launching Gerakan Netizen Sulsel "Ayo Santun dan Produktif di Dunia Maya" Tolak Hoax dan Provokasi Think Before Share, yang diikuti oleh mahasiswa dari 10 kampus di Kota Makassar diantaranya Universitas Hasanuddin dan Universitas Muslim Indonesia (UMI).
Andi Hasdullah mengatakan era digital adalah suatu keniscayaan. Pada era ini, informasi yang dibutuhkan dapat dihasilkan dengan mudah, cepat, dan menjangkau di manapun. Informasi ini, lanjutnya, baik informasi positif maupun informasi negatif yang bisa menyesatkan.
"Banyak hoax, ujaran kebencian, intimidasi, dan isu sara, yang berpotensi menjadi ancaman kebersamaan, persatuan, dan kehidupan bangsa dan negara, ini yang ingin kami sikapi melalui kegiatan dan gerakan ini," jelasnya.
Pihaknya, kata dia, dalam kegiatan ini akan melatih dan berdiskusi dengan peserta untuk dapat memilah informasi yang mengandung konten negatif sehingga para mahasiswa tidak terjebak turut menjadi penyebar hoax.
Sementara itu Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo yang membuka kegiatan tersebut secara resmi mengatakan hoax dan provokasi telah hadir dalam kehidupan keseharian kita, dan karenanya membutuhkan perhatian dari semua pihak.
"Tidak hanya peran pemerintah, tapi semua pihak, termasuk media `mainstream` penting untuk memerangi hoax," ucap Gubernur.
Syahrul menilai kemajuan teknologi informasi di satu sisi membawa dampak buruk dengan semakin merajalelanya hoax, dan fitnah, dan di sisi lain menawarkan berbagai kesempatan untuk memanfaatkannya.
"Ada potensi besar dalam kemajuan dunia digital, kesempatan seperti ini yang harus digali dan dimanfaatkan oleh para mahasiswa, generasi muda kita," pungkasnya.
Kegiatan yang digelar di Balai Prajurit Jenderal M. Yusuf, Makassar ini turut dihadiri oleh Ditjen Aplikasi Informatika Direktur Pemberdayaan Informatika Kementerian Infokom Septriana Tangkary.
Berita Terkait
Desi Ratnasari memilih kantor DPRD Sulsel lakukan penelitian doktor
Rabu, 24 April 2024 0:41 Wib
Kemenkumham Sulsel sosialisasikan penghapusan jaminan fidusia
Selasa, 23 April 2024 21:17 Wib
Polda Sulsel bentuk satgas untuk urai kemacetan Poros Maros-Bone akibat pelebaran jalan
Selasa, 23 April 2024 20:38 Wib
Bawaslu Sulsel : Tiak ada aduan Pj Gubernur disebut MK bagikan bansos
Selasa, 23 April 2024 19:23 Wib
Kejati Sulsel menangkap dua orang buronan kasus perzinaan
Selasa, 23 April 2024 17:29 Wib
Danny Pomanto dipanggil DPP PDI-P untuk maju Pilkada Sulsel 2024
Selasa, 23 April 2024 17:27 Wib
60 ASN Kemenkumham Sulsel ikuti uji kompetensi
Selasa, 23 April 2024 15:46 Wib
Penjabat Gubernur Sulsel tebar 160 ribu benih ikan di Soppeng
Selasa, 23 April 2024 15:38 Wib