Kupang (Antara Sulsel) - Tim gabungan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea-Cukai Kupang, bersama Tim SAR dan petugas Pelni berhasil menyelamatkan kapal motor nelayan beserta enam nelayan yang hanyut akibat mengalami kerusakan mesin saat mencari ikan di perairan Maumere.
"Kapal tersebut dilaporkan mengalami kerusakan pada batang AS, dan sudah terombang-ambing di tengah laut selama sepuluh jam yang jaraknya sekitar 35 Nautical miles dari pelabuhan El Say Maumere," kata Kepala Seksi Penindakan dan Penyudukan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Kupang Tri Hartono di Kupang, Minggu.
Dari kronologis peristiwa ia mengatakan bahwa sebelumnya ada laporan dari keluarga salah satu nelayan yang ada di tengah laut bahwa kapal yang ditumpangi oleh enam nelayan mengalami kerusakan patah batang as sehingga tidak bisa berlayar ke pesisir pantai.
Bea Cukai yang sedang melakukan Operasi Jaring Walacea 2017 di wilayah kanwil Bali, Nusa Tenggara Barat dan NTT saat memndengar laporan tersebut langsung berkoordinasi dengan pihak Basarnas wilayah Maumere dan melakukan pencarian kapal nelayan yang membawa enam nelayan tersebut.
Enam nelayan tersebut adalah Mulyanto, Muhammad Yacob, Muhammad Jamaludin, Ismail, Rahman dan Mohammad Sumardi. Semua adalah warga desa Wayara, Kecamatan Kewapante, Kabupeten Sikka.
Usai mengelar rapat dan rencana penyelamatan enam nelayan tersebut anggota Bea Cukai yang terdiri dari 18 orang, Basarnas dua orang, satu anggota Polri, Satu petugas Pelni dan tiga keluarga korban tersebut ikut terjun ke lokasi untuk mencari sejumlah nelayan tersebut dengan menggunakan kapal patroli milik Bea Cukai bernama BC 8004 langsung menuju ke lokasi.
"Pencarian dimulai pukul 01.30 Wita dan baru ditemukan pada pukul 03.10 wita pada posisi 08' 12" 854'S / 122' 04" 483'T ," ujar Tri Hartono.
Tri Hartono menjelaskan proses evakuasipun langsung dilakukan setelah sejumlah nelayan dipindahkan ke kapal Bea Cukai. Sementara kapal nelayan kemudian ditarik ke Pelabuhan El Say Maumere.
Dari hasil pemeriksaan sementara diketahui bahwa sejumlah nelayan itu terombang-ambing di tengah laut sejak Sabtu (10/6) sejak pukul 17.00 wita waktu setempat.
Karena berada di tengah laut pihaknya susah untuk menghubungi keluarga di Maumere untuk melakukan penjemputan. Kemudian saat ada sinyal telepon baru kemudian dilakukan komunikasi untuk meminta bantuan.
"Sejumlah korban dalam posisi selamat, namun masih dalam keadaan lemas saat kami selamatkan dari tengah laut. Saat ini kami sudah berada di pelabuhan Maumere, sementara korban sudah dikembalikan ke keluarga," ujarnya.
Berita Terkait
Serikat pekerja Vietnam meminta kenaikan tunjangan melahirkan
Senin, 1 April 2024 13:20 Wib
Kesbangpol Sulbar antisipasi potensi ATGH pasca Pemilu 2024
Sabtu, 9 Maret 2024 19:08 Wib
Malaysia akan lanjutkan pencarian pesawat MH370 pada peringatan 10 tahun
Senin, 4 Maret 2024 12:16 Wib
Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra hadapi dakwaan kasus "lese majeste"
Selasa, 20 Februari 2024 15:30 Wib
KBRI Kuala Lumpur belum dapat notifikasi soal penangkapan ratusan WNI di Malaysia
Senin, 19 Februari 2024 12:17 Wib
90 korban tewas akibat tanah longsor di Davao Oro Filipina
Jumat, 16 Februari 2024 14:31 Wib
Dubes RI : Antusiasme WNI pemilih pada Pemilu 2024 di Kuala Lumpur cukup tinggi
Senin, 12 Februari 2024 6:53 Wib
Sultan Johor resmi menjadi Raja Malaysia XVII
Kamis, 1 Februari 2024 6:16 Wib