Makassar (Antara Sulsel) - Menko Maritim Luhut Panjaitan mengajak Universitas Hasanuddin (Unhas) ikut dalam proyek pengelolahan sampah laut untuk menjadi bahan baku atau campuran aspal.
Menko Maritim Luhut Panjaitan di Makassar, Rabu mengatakan Unhas yang memiliki hingga 900 doktor sudah sepatutnya ikut terlibat dalam proyek nasional untuk kepentingan bangsa dan negara ke depan.
"Saya sudah bertemu ibu Rektor Unhas agar bisa terlibat dalam proyek nasional ini. Dan saya minta Unhas ikut membantu membangun sistem pengumpulan sampah (yang bersebaran di laut) dan akan kita bayarin (anggarannya)," kata dia.
Ia menjelaskan proyek nasional jangan hanya ditangani atau melibatkan kampus dari Pulau Jawa untuk memberikan kontribusinya.
Kampus di Kawasan Timur Indonesia termasuk Unhas juga patut untuk terlibat. Pihak Unhas juga bisa mengirimkan wakil atau para ahli yang dimilikinya bergabung dalam studi yang ada di Jakarta-Surabaya ataupun Jakarta-Bandung.
"Saya kaget juga ternyata Unhas memiliki 900 doktor dan 500 dari luar. Jadi saya kira bisa ikut terlibat dan mengirimkan para ahlinya untuk proyek nasional," jelasnya.
Untuk proyek sampah menjadi bahan campuran aspal, dirinya mengaku hal itu sudah dilakukan dan bahkan sukses seperti di India.
Di negara tersebut, lanjut dia telah berhasil membuat jalan sepanjang 120 kilometer. Sedangkan untuk Indonesia sendiri, sebut dia juga sudah mulai dilakukan di Bali dan juga memberikan hal positif.
Untuk aspal yang dicampur sampah plastik, dirinya juga mengaku jika hal itu justru akan membuat aspal lebih tahan lama dan ongkosnya jauh lebih murah atau turun hingga delapan persen dibandingkan tanpa sampah plastik.
"Untuk membuat jalan sepanjang satu kilometer dengan lebar jalan tujuh meter maka membutuhkan sampah plastik sebanyak 2,5 ton. Namun untuk sampah plastik itu bukan berbentuk botol," ujarnya.
Mengenai persoalan sampah yang terus mengancam perairan Indonesia, kata dia itu dikarenakan letak Indonesia yang berada pada posisi silang laut besar.
Akibatnya Indonesia masuk sebagai lokasi penumpahan sampah terbesar setelah Tiongkok. Padahal, kata dia penimbunan sampah itu begitu berbahaya dan akan membuat ikan mengkonsumsinya hingga terkontaminasi.
Berita Terkait
Kadin Sulsel siap mempromosikan KEK Bira-Takabonerate melalui PSBM XXIV
Jumat, 19 April 2024 19:44 Wib
SPMT Pelindo gelar kompetisi jurnalistik 2024
Minggu, 31 Maret 2024 2:32 Wib
Pelindo Jasa Maritim siapkan kuota mudik gratis bersama BUMN di Sulsel
Sabtu, 16 Maret 2024 18:48 Wib
Cara TNI menjaga kawasan laut IKN
Selasa, 5 Maret 2024 14:17 Wib
Pelindo melakukan pergantian direksi Subholding Pelindo Jasa Maritim
Minggu, 3 Maret 2024 10:10 Wib
Pelindo Jasa Maritim tanamkan kesadaran K3 lewat berbagai lomba
Sabtu, 3 Februari 2024 7:56 Wib
Kapal angkut bertahan di Pelabuhan Paotere Makassar akibat cuaca ekstrem
Selasa, 23 Januari 2024 19:34 Wib
BMKG Makassar mengeluarkan peringatan gelombang tinggi hingga 25 Januari
Selasa, 23 Januari 2024 16:13 Wib