Makassar (Antara Sulsel) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional VI Sulawesi Maluku dan Papua (Sulampua) menilai bahwa meskipun kinerja pertumbuhan perbankan syariah di daerah itu melambat, namun kualitas pembiayan tetap terjaga pada level yang rendah pada Juli 2017.
"Kinerja pertumbuhan perbankan syariah di daerah itu melambat namun kualitas pembiayan tetap terjaga pada level yang rendah," kata Kepala Bagian Kemitraan dan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Daerah OJK Regional VI Sulampua Andi Muhammad Yusuf di Makassar, Minggu.
Ia menjelaskan aset perbankan syariah posisi Juli 2017 tercatat pertumbuhan negatif sebesar -5,59 persen yang dihitung secara `year on year` (yoy) atau secara periode `year to date` (ytd) sebsar -5,26 persen menjadi Rp6,36 triliun.
Hal itu, kata dia, dipengaruhi oleh pertumbuhan pembiayaan yang negatif sebesar -0,84 persen ytd menjadi Rp5,83 triliun.
Berdasarkan data terbaru, kata dia, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) juga mencatat pertumbuhan negatif seebsar -0,17 persen yoy atau -7,05 persen ytd dari Rp3,72 triliun pada Des 2016 menjadi Rp3,71 triliun pada Juli 2017.
Namun, kata Andi, fungsi intermediasi perbankan syariah di Sulsel tetap tinggi dengan FDR sebesar 156,92 persen. Begitu pula penerapan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran pembiayaan berjalan baik yang ditandai dengan rasio pembiayaan bermasalah (non performing funding/NPF) masih tergolong rendah 3,24 persen.
Berbeda dengan syariah, kata dia, kinerja perbankan Sulawesi Selatan tetap mengalami peningkatan diiringi penurunan kredit bermasalah yang signifikan.
Bahkan aset perbankan Sulsel posisi Juli 2017 tumbuh 5,49 persen yoy atau 2,87 persen ytd menjadi Rp129,57 triliun.
Pertumbuhan tersebut sejalan dengan pertumbuhan kredit 6,75 persen yoy atau 3,56 persen ytd menjadi Rp107,59 triliun.
Pertumbuhan kredit terutama ditopang oleh pertumbuhan kredit konsumsi 10,00 persen yoy atau 5,30 persen ytd dengan `share` terbesar 42,79 persen, serta pertumbuhan kredit modal kerja 9,09 persen yoy atau 4,57 persen ytd dengan share 38,83 persen.
Sedangkan kredit invetsasi yang memiliki share terkecil mengalami pertumbuhan negatif sebesar -4,18 persen yoy atau -2,21 persen ytd.
Berita Terkait
Kemkominfo mendorong pemerataan infrastruktur digital Sulampua
Kamis, 22 Februari 2024 15:12 Wib
OJK Sulselbar menguatkan pengawasan cegah praktik investasi bodong
Kamis, 7 Desember 2023 5:52 Wib
OJK mengapresiasi peran media massa dalam mendorong literasi keuangan
Rabu, 29 November 2023 10:06 Wib
OJK Sulampua dan Pemprov Sulsel dorong implementasi program EKI
Selasa, 28 November 2023 14:18 Wib
OJK Regional 6 Sulampua catat total transaksi FinExpo 2023 capai Rp6,2 miliar
Rabu, 1 November 2023 22:19 Wib
OJK berniat tiru konsep pemberdayaan Pemkot Makassar berbasis lorong
Rabu, 18 Oktober 2023 9:35 Wib
OJK Sulampua sosialisasikan edukasi keuangan di Unismuh Makassar
Selasa, 17 Oktober 2023 0:13 Wib
OJK siapkan ekosistem bisnis guna mendorong program budi daya pisang
Rabu, 11 Oktober 2023 0:52 Wib