Makassar (Antara Sulsel) - Sebanyak 34 pondok pesantren se-Sulawesi Selatan dan Barat mengikuti lomba membaca kitab kuning di halaman kantor DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Minggu.
Kegiatan tersebut dilaksanakan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai bagian dari mempertahankan tradisi dan serta menjaga budaya-budaya islam yang mulai digerus budaya barat.
"Lomba ini bagian dari mempertahankan budaya islam termasuk memberikan ruang kepada pesantren untuk tetap menjaga nilai-nilai ajaran Islam yang sudah dibawa turun temurun dari pendahulu kita," ujar Ketua Fraksi PKS DPRD Sulsel, Ariady Arsal.
Pada kesempatan itu dirinya memberikan apresiasi terhadap pemenang, meski berasal dari Sulawesi Barat, namun perjuangannya dengan menampilkan bacaan terbaik, membuat beberapa perwakilan pesantren dari Sulsel dapat dilampauinya.
"Inilah bukti bahwa juri tidak memihak pada siapapun atau dari daerah tertentu, karena pernampilan Muslim yang sangat baik maka dia layak menjadi pemenang dalam lomba ini," tambah anggota DPRD Sulsel itu.
Pada kesempatan itu, juri akhirnya memutuskan Muslim, perwakilan dari Pesantren Salafiyah Polman, Sulawesi Barat keluar sebagai pemenang pertama pada lomba baca kitab kuning itu di kantor DPRD setempat.
Muslim akan mewakili PKS Sulsel untuk bertanding di Jakarta pada babak final untuk memperebutkan hadiah utama umroh ke tanah suci serta uang pembinaan.
Lomba tersebut diikuti 34 peserta dari berbagai pesantren di sejumlah kabupaten dan kota termasuk perwakilan pesantren dari Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat.
Ketua DPRD Sulsel, HM Roem dalam penyampaiannya membuka kegiatan itu, memberikan apresiasi atas pelaksanaan lomba baca kitab kuning digelar Fraksi PKS Sulsel.
Pihaknya memberikan penghargaan atas pelaksanaan acara ini, sebab kantor DPRD bukan hanya milik anggota DPRD tapi rakyat dan bisa menggunakannya dalam hal-hal positif salah satunya lomba baca kitab kuning.
"Tentu kegiatan ini sangatlah langka dan jarang dilaksanakan apalagi di kantor dewan. Kedepan kegiatan seperti ini terus dilestarikan dan membesarkannya agar anak-anak muda di masa depan punya akhlak yang mulia, serta terhidar dari budaya barat yang menyesatkan," tambahnya.
Berita Terkait
PKS Sulsel memperbaiki dokumen usai ditolak KPU
Selasa, 9 Mei 2023 19:35 Wib
DDI bedah buku panglima damai konflik poso
Rabu, 9 Februari 2022 19:45 Wib
PKS siapkan opsi bila gagal rayu Prabowo
Senin, 6 Agustus 2018 20:15 Wib
DPRD Sulsel pertanyakan pemanfaatan aset pemerintah
Senin, 30 Juli 2018 21:18 Wib
Proyek Bendungan Kareloe Jeneponto Mandek
Jumat, 3 Maret 2017 11:56 Wib
Legislator Perioritaskan Anggaran Pembangunan Infrastruktur
Senin, 9 Januari 2017 13:42 Wib
PKS dorong tiga kader di 11 pilkada
Kamis, 25 Juni 2015 21:37 Wib
Legislator : Pembangunan Sarana Kereta Api Akhir Februari
Selasa, 10 Februari 2015 10:08 Wib