Makassar (Antaranews Sulsel) - Dinas Pariwisata Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, belum memungut retribusi terhadap pengelolaan destinasi wisata yang ada di daerah kepulauan itu.

"Pengelolaan destinasi wisata di Selayar masih dalam tahap penyempurnaan, sehingga masih banyak yang perlu dibenahi di sana-sini," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kepulauan Selayar Andi Abdurrahman menanggapi perkembangan destinasi wisata di daerah itu, Jumat.

Menurut dia, destinasi wisata yang didominasi wisata bahari di Kabupaten kepulauan Selayar diakui masih perlu dibenahi, baik segi infrastruktur maupun sumber daya manusia (SDM) selaku "tour guide" bagi wisatawan lokal dan mancanegara.

Sebagai gambaran, kata dia, di lokasi penyeberangan ke Pulau Bahuluang, Kecamatan Bontosikuyu, Kabupaten Kepulauan Selayar masih terbatas jumlah perahu yang dapat melayani wisatawan untuk melakukan "snorkling" dan "diving".

Menurut dia, potensi wisata bahari di Selayar sangat menjanjikan, namun masih perlu dukungan sarana dan prasarana seperti air bersih, listrik dan jaringan seluler yang belum semua pulau terjangkau.

Kabupaten Kepulauan Selayar memiliki 133 pulau yang didiami 123 ribu jiwa. Salah satu destinasi bahari yang terkenal hingga mancanegara adalah Taman Laut Nasional Takabonerate.

Sedang objek wisata bahari lainnya yang tak kalah menariknya adalah Pulau Bahuluang yang tidak jauh dari pulau tersebut terdapat tumpukan terumbu karang mati yang membentuk semacam pulau.

Selain objek wisata bahari, lanjut Abdurrahman, juga terdapat objek wisata religi yakni masjid tua yang salah satu tiangnya dari batang cabai.

"Juga terdapat gong nekara yang berdasarkan informasi Arkeolog diketahui hanya ada dua di dunia, satu berada di China dan satunya lagi di Selayar," ujarnya.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024